Rabu, 28 Desember 2011

Mengangkat Tangan dalm Berdoa, boleh ?

 Oleh Bp. Agus Effendi
Isnin, 23 November 2009 || 5 Zulhijjah 1430 Hijriah
Mengangkat kedua tangan ketika berdoa adalah sunnah atau mustahabb, dan tidak perlu mengangkat tinggi-tinggi, kecuali pada waktu berdoa istisqa’. Adapun maksud dari hadits Anas yang menunjukkan bahwa Nabi saw ketika berdoa tidak mengangkat kedua tanganya kecuali dalam shalat istisqa’ adalah tidak berlebih-lebihan dalam mengangkat tangan. Dengan demikian jelaslah bahwa dalam berdoa kita dianjurkan untuk mengangkat tangan yang tidak berlebihlebihan

Kajian Lengkap silahkan klik disini

WANITA MENJADI PEMIMPIN/PRESIDEN (dalam tinjauan ilmu hadits)

Oleh : Agus Efendi.
Makalah ini disampaikan pada pertemuan Majlis Tarjih Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung
pada hari Ahad pon, 14 juni 2009 di rumah KH Drs. Rahmat Imampuro, Temanggung dan sebelumnya
dipresentasikan dalam diskusi ilmiah program Pasca Sarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta,
Jum’at 01 Januari 2009.

A. PENDAHULUAN
Sebelum pemaparan masalah ini, penulis perlu menjelaskan terlebih dahulu kepada pembaca bahwa tulisan ini adalah upaya murni pengkajian dan pendalaman sebuah hadits tentang ketidak bolehan wanita menjadi pemimpin (Negara), dan tidak ada maksud kepada dua hal:
Pertama : tulisan ini bukan intervensi politik, yaitu upaya pembunuhan karakter terhadap lawan politik (karena penulis sampai saat ini tidak menyenangi dunia politik ; Indonesia), seiring semakin mengalirnya arus persamaan gender. Hal ini bisa dibuktikan dengan semakin banyaknya para anggota legislative dari kalangan perempuan, adanya lurah perempuan, camat perempuan, bupati, gubernur bahkan kepala Negara berjenis kelamin perempuan.
Kedua : tulisan ini bukan seruan bernuansa kearah pemberontakan, yaitu manakala pada suatu saat negeri kita dipimpin oleh seorang presiden perempuan bukan berarti kita harus mencabut ketaatan darinya. Ini  dikarenakan kita harus mentaati mereka selama mereka tidak memerintahkan kita melakukan pelanggaran terhadap ketentuan Allah.

Untuk kajian lengkap bisa klik disini

Pembekalan LPBM Temanggung

Bp. H. Bisyron Muhtar memberikan sambutan
Hari Senin 26 Desember 2011, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung menyelenggarakan Pembekalan dan Pengukuhan Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau dulunya dikenal dengan MDMC (Muhammadiyah Desaster Management Centre) di Aula SMK Muhammadiyah I Temanggung. Yang hadir dalam acara ini adalah Pengurus LPBM, Kokam, PDM, PDA, Pemuda Muhammadiyah, NA, PCM dan Tim PKU Muhammadiyah Temanggung yang berjumlah kurang lebih 60 orang.

 Bp. Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE,Ph.D.IP-U
 Dalam sambutanya, Ketua PDM Temanggung, Bp. H. Bisyron Muhtar menyampaikan bahwa momentum status Gunung Sindoro yang waspada dijadikan kekuatan untuk melembagakan tim penanggulangan bencana yang pada awalnya bersifat sporadic, sekarang di wadahi dalam Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah (LPBM). Sehingga kedepan, dengan keberadaan lembaga ini, penanganan korban bencana atau bantuan untuk korban gempa bias dilakukan dengan cepat dan efektif.
Dalam acara ini pemaparan beberapa materi di isi oleh  :
1.       Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE,Ph.D.IP-U, Guru Besar Teknik Sipil UII Jogja, Pengarah BNPB RI,
2.       Bp. AGus Widodo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Temanggung
3.       Bp.H. Taufiq Hartono, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung
4.       Bp. Asroni , Ketua MDMC Kab. Magelang.
 
 Bp. AGus Widodo, Kepala BPBD Temanggung
Dalam pemaparannya, Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE,Ph.D.IP-U, menyampaikan tentang Garis Komando di Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional serta peran serta Relawan. Sedangkan Bp. Agus Widodo menyampaikan Persiapan BPBD Temanggung dalam penanganan Erupsi G. Sindoro. Bp. H. Taufiq Hartono dalam paparannya menyadarkan kita bahwa bagai manapun rencana dan antisipasi terhadap bencana, yang terpenting semua dikembalikan pada Allah SWT.
Bp.H. Taufiq Hartono, memberi motivasi
Sedangkan Bp. Asroni dari MDMC Kab. Magelang berbagi pengalaman penangan korban erupsi merapi 2010 dan banjir lahar dingin hingga kini, serta penguatan kapasitas tim dengan mengadakan simulasi penanganan bencana. Kedatangan Prof. Ir. H. Sarwidi, MSCE,Ph.D.IP-U, juga didampingi oleh Forum Relawan Kaliurang Jogja (FOREKA), yang berpengalaman dalam  korban erupsi Merapi 2010 di daerah Kaliurang, sehingga bias berbagi pengalaman dalam penguatan kelembagaan.
Tim FOREKA Jogja
Adapun Susunan Kepengurusan LPBM Temanggung adalah :

SUSUNAN DAN PERSONALIA
LEMBAGA PENANGGULANGAN BENCANA MUHAMMADIYAH (LPBM)
PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEMANGGUNG
PERIODE 2011 – 2015

PENANGGUNG JAWAB                        : MAJELIS PELAYANAN SOSIAL PDM TEMANGGUNG
KOORDINATOR TEKNIS                      : EDI SUMIHARTO, SE
SEKRETARIS 1                                         : BEJO TURSIYAM, S.Pd.
SEKRETARIS 2                                         : EKO HERMANTO
BENDAHARA 1                                       : FATIMAH, A.Md.
BENDAHARA 2                                       : R. DESI KURNIAWATI
PENGGALANGAN DANA                     : H. CHOZIN CHULARYO
                                                                      H. TAUFAN SUGIYANTO, S.Pd.
                                                                      H. ERDA WAHYUDI, SH
RISET DAN DATA                                   : NURCHOLIS
                                                                      RIYAN M ALBAR
PELAKSANA MEDIS                              MDMC RSU PKU MUHAMMADIYAH TEMANGGUNG
LOGISTIK                                                 : IWAN PRIYADI
                                                                     RAHMAT WITONO, S.Pd.I
                                                                     NARGAT HASAN
                                                                      SRI WINDAJANI
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT     : BADRUN MUSTOFA, S.Pd.
PEMBINAAN SPIRITUAL                      : H. TAUFIQ HARTONO, LANANG MUDADI
KOORDINATO RELAWAN                      : TAUFIQ MUQOROBIN
ANGGOTA                                                   : SUDIYANTO
                                                                        ARIF HIDAYAT
                                                                        ZAENUDIN YAHYA
                                                                        ZENI MAS’UD
                                                                        AMIN
TRANSPORTASI                                        : ARIF MAS’UD ,  ARIF ROSYIDI
DAPUR UMUM                     : PD AISYIYAH TEMANGGUNG DAN PD NASYIATUL AISYIYAH TEMANGGUNG

Selasa, 27 Desember 2011

Haji dengan sistem arisan

Oleh : Agus Efendi. Ahad pon, 10 mei 2009.

Apakah sah orang yang melaksanakan haji dengan cara arisan?
Jawab : secara syar’i, seseorang dikatakan sah dalam menunaikan ibadah haji apabila terpenuhi
tiga hal, dari manapun dia mendaatkan dananya, tiga hal tersebut yaitu:
1. Syarat wajib :  a. islam                           c. berakal                          e. mampu.
                           b. baligh                         d. sehat.
2. Rukun haji  (kalau ditinggalkan salah satunya maka hajinya tidak sah), yang meliputi:

Lebih lengkap klik disini

SEKILAS HASIL PERTEMUAN TARJIH MASALAH JANAZAH

Kajian Majelis Tarjih dan Tajdid PDM TEMANGGUNG JANUARI TAHUN 2007
Dari tiga pertemuan tarjih di Kedu, Sikidang Tretep dan Kalisat Parakan dengan pembahasan mengenai Perawatan Jenazah yang mengacu pada HPT (Himpunan PutusTarjih) sebagai sumber utama, sampai saat ini belum menemukan hujjah (alasan) yang lebih baik dan kuat untuk mengoreksi dan menelaah apa yang sudah ada dalam HPT, untuk makayang akan datang tetap diharapkan ada pembahasan yang lebih dalam.
Lebih lengkap bisa klik disini

MENJAGA GENERASI MUKMIN

Oleh Bp. H. Taufiq Hartono (taufiqarmasta@gmail.com)
Disampaikan dalam Kajian Ahad Pagi (Kuliah Subuh) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung di Aula SMK Muh. I Temanggung, Jl. Dr. Sutomo 228 Temanggung, tanggal 25 Desember 2011 

1. Apabila terjadi hari kiamat, 2. Tidak seorangpun dapat berdusta tentang kejadiannya. 3. (Kejadian itu) merendahkan (satu golongan) dan meninggikan (golongan yang lain), 4. Apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, 5. Dan gunung-gunung dihancur luluhkan seluluh-luluhnya, 6. Maka jadilah ia debu yang beterbangan, 7. Dan kamu menjadi tiga golongan. 8. Yaitu golongan kanan1, alangkah mulianya golongan kanan itu. 9. Dan golongan kiri2. alangkah sengsaranya golongan kiri itu. 10. Dan orang-orang yang beriman paling dahulu, 11. Mereka Itulah yang didekatkan kepada Allah. 12. Berada dalam jannah kenikmatan. 13. Segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu, 14. Dan segolongan kecil dari orang-orang yang kemudian3. (QS. Al Waqi’ah (56) : 1-14).
1. ialah mereka yang menerima buku catatan amal dengan tangan kanan.
2. ialah mereka yang menerima buku catatan amal dengan tangan kiri.
3. yang dimaksud adalah umat sebelum nabi Muhammad dan umat sesudah nabi Muhammad SAW.

Allah SWT akan memusnahkan suatu generasi dan menggantinya dengan generasi lainnya yang lebih baik karena 2 hal :

1. Karena Ke kikirannya dalam mendanai (sebagai sponsor) perjuangan fi sabilillah, sementara dirinya tidak mampu ikut berjuang dengan tenaga dan jiwanya. Sesuai firman Allah :
35. Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu. 36. Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan dia tidak akan memint harta-hartamu. 37. Jika dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (supaya memberikan semuanya) niscaya kamu akan kikir dan dia akan menampakkan kedengkianmu. 38. Ingatlah, kamu Ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka di antara kamu ada yang kikir, dan siapa yang kikir Sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri. dan Allah-lah yang Maha Kaya sedangkan kamulah orang-orang yang berkehendak (kepada-Nya); dan jika kamu berpaling niscaya dia akan mengganti (kamu) dengan kaum yang lain; dan mereka tidak akan seperti kamu ini. ( QS. Muhammad,47 : 35-38). 

2. Karena generasi itu tidak mau benar-benar “bertarung” di medan perjuangan itu, lantaran belenggu keduniaan Sebagai mana firman Allah :

38. Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (untuk berperang) pada jalan Allah" kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? padahal kenikmatan hidup di dunia Ini (dibandingkan dengan kehidupan) diakhirat hanyalah sedikit.39. Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya (kamu) dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 40. Jikalau kamu tidak menolongnya (Muhammad) Maka Sesungguhnya Allah Telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Mekah) mengeluarkannya (dari Mekah) sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia Berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, Sesungguhnya Allah beserta kita." Maka Allah menurunkan keterangan-Nya kepada (Muhammad) dan membantunya dengan tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Al-Quran menjadikan orang-orang kafir Itulah yang rendah. dan kalimat Allah Itulah yang Tinggi. Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. At Taubah,9:38-40).
Ketetapan Allah ini tentu berlaku juga bagi bagi seorang mukmin, keluarga, anak dan keturunannya. Dengan menggunakan logika yang sama, maka Allah akan memelihara dan mengembangkan generasi (diri,keluarga dan anak keturunan) yang sungguh sungguh berjuang di jalanNya dengan harta, tenaga dan jiwa, seperti firman Allah :
  
95. Tidaklah sama antara mukmin yang duduk (yang tidak ikut berperang) yang tidak mempunyai 'uzur dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta mereka dan jiwanya. Allah melebihkan orang-orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-orang yang duduk[340] satu derajat. kepada masing-masing mereka Allah menjanjikan pahala yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar,96. (yaitu) beberapa derajat dari pada-Nya, ampunan serta rahmat. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(Qs. An Nisa,4:95-96).
Juga dapat dilihat di QS. Al Anfal,8 : 72, QS. At Taubah,9 : 20, dan QS. Al Hujarat, 49 : 15



Rukun Kejayaan Umat 
1. Secara Umum : Mengaktualisasikan Rukun Iman dan Rukun Islam secara kaffah, seperti firman Allah :
  1. 1.Alif laam Miim , 2. Inilah ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, 3. Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan, 4. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka yakin akan adanya negeri akhirat. 5. Mereka Itulah orang-orang yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhannya dan mereka Itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Luqman, 31 : 1-5)
Juga dapat dilihat dalam QS. Al Baqarah, 2 : 1-5, QS. Ali Imron, 3: 104, QS. An Nur, 24: 51 dan QS. Ar Ruum,30 : 37-38. Juga hadis Nabi :
 
2. Secara khusus : Mengaktualisasi hal – hal yang terkait dengan keseluruhan ajaran Islam yang selama ini belum terealisasikan atau sudah terealisasikan, tetapi masih perlu dioptimalkan dalam merealisasikan. Dalam hal ini tergantung pada kebutuhan “lokal”masyarakat muslimin yang berbeda – beda lingkungan geografis, kultur dan kondisi sosialnya.


Tips : Upaya Khusus 
1. Qur’anisasi (Tadarus Keliling/ Rusling), penegakan shalat (Subuh Keliling/Buling, Jum’at Gemilang/Julang) dan pembiasaan infaq bagi diri sendiri dan keluarga ( Sehari Seribu Saja / Program S3). Seperti firman Allah :
 

29. Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, 30. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. ( QS. Fathir,35:29-30)

2.  Menggalakkan pengakraban umat melalui silaturrahmi. 
3. Membantu program Kaderisasi yang sedang dijalankan (Rumah Arqam, open house) di setiap cabang atau Ranting. Di Rumah Arqam merupakan kegiatan pemberdayaan bersama yang penuh keakraban, pembelajaran, kepelatihan yang di sajiakan dengan tidak formal.


Jumat, 23 Desember 2011

MDMC Temanggung mengirim bantuan untuk korban banjir bandang di Tieng WOnosobo

 Alur banjir bandang di Tieng Wonosobo
Banjir bandang yang melanda Desa Tieng Kec. Kejajar Kab. Wonosobo pada hari Minggu 18 Desember 2011 telah merusak 14 rumah warga dan menelan korban 10 orang meninggal dan 2 orang belum di temukan. MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center/Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah) Wonosobo mendirikan Posko di di Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Tieng . Pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan beberapa relawan MDMC yang bergabung dalan koordinasi BASARNAS, dan sekarang di konsentrasikan di Waduk Mrican di Kab. Banjarnegara yang berjarak kira – kira 60 km dari lokasi bencana.

 Data korban di Posko MDMC Wonosobo





 Kerusakan akibat banjir bandang
 Saling berbagi dang menguatkan
 Penanganan bantuan yang dilakukan MDMC Wonosobo 
Posko MDMC Wonosobo , selain menangani manajemen relawan, juga membuka pos pengobatan dan dapur umum. Sebagai Komandan relawan di pegang oleh Sdr. Suparno sedangkan Korlap MDMC di pegang oleh Bp. Imam Subaweh. Di Posko MDMC untuk sementara waktu stok sembako dan selimut masih cukup, yang terasa kurang adalah obat – obatan, pakaian dalam, pakaian anak kecil dan bulibuli (penghangat perut dari karet). Juga kebutuhan relawan masih mampu ditangani MDMC Wonosobo yang juga diperkuat dengan Tim dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto serta MDMC Banjarnegara untuk operasional di Waduk Mrican.

Posko MDMC Wonosobo di Tieng
Bp. Imam Subaweh menerangkan kronologis bencana di lokasi
 
   MDMC Temanggung bersilaturahmi di Posko MDMC WOnosobo
MDMC Temanggung di lokasi bencana
Pada hari Kamis 22 Desember 2011, Tim MDMC Temanggung yang terdiri dari Bani Mahfud, Edi Sumiharto, Taufiq Muqorobin , Nurcholis dan Rohmadi mengirim bantuan berupa obat – obatan, pakaian anak, dan pakaian dalam, setelah sehari sebelumnya berkoordinasi dengan Sdr. Suparno tentang kebutuhan di Posko MDMC Wonosobo. Pengiriman bantuan ini difasilitasi oleh RSU PKU Muhammadiyah Temanggung. Selain menyerahkan bantuan Tim MDMC Temanggung juga meninjau lokasi dengan dipandu oleh Sdr. Suparno dan Bp. Imam Subaweh. Dari pengalaman penanganan bencana tersebut, menurut Sdr. Suparno yang masih perlu diperbaiki adalah manjemen posko yang meliputi pengaturan relawan, distribusi personil, logistic, pengobatan , adminitrasi dan komunikasi. Sedangkan masalah ketrampilan relawan dilapangan dirasa sudah cukup, terbukti dari korban yang ditemukan , 5 korban di temukan oleh relawan MDMC. Sehingga dari pengalaman ini ke depan akan dibagikan kepada MDMC di Jawa Tengah sehingga diharapkan MDMC di daerah lain akan lebih handal dan dipercaya.

Keadaan pengungsi di Balai Desa Tieng

Kamis, 22 Desember 2011

Penjelasan Syarhus Sunnah Pasal 30

PENJELASAN KITAB SYARHUS SUNAH  
 (Imam Al Barbahari)
Oleh Bp. Bp. Agus Effendi, M.Ag.
Disampaikan dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung, tanggal 20 Desember 2011
Muhammadiyah Temanggung, tanggal 20 Desember 2011

PASAL 30


30. Tidak boleh mengangkat pedang untuk memerangi pemimpin dan keluar dari ketaatan kepada mereka meskipun  mereka sosok pemimpin jahat. Sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi kepada Abu Dzar Al  Ghifari: "Bersabarlah meskipun (pemimpin itu) seorang budak Habasyi."
Dan sabda Nabi  kepada kaum Anshar:"Bersabarlah hingga kalian bertemu aku di Haudh (telaga)”. Bukan termasuk dari sunnah mengangkat pedang untuk memerangi pemimpin sebab demikian itu akan menimbulkan kerusakan dalam agama dan kehidupan dunia.
Penjelasan :
Budak Habasyi merupakan budak yang berasal dari Afrika antara Sudan – Somalia (hitam lekam dan berambut kriting kecil-kecil), termasuk orang – orang yang tidak menarik penampilannya..


Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Muslim dalam Shahih nya, dari Abu Dzar : Sesungguhnya kekasihku (Nabi Muhammad) memberikan wasiat kepadaku, agar saya mendengar dan patuh kepada pemimpin kaum muslimin walaupun sekalipun dipimpin oleh budak orang pinggiran dan tidak diperhitungkan. 

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim dari sahabat Anas bin Malik dari Uzaid bin Hubair, ada seorang laki-laki dari Anshar yang berduaan dengan Rasullullah. Laki – laki Anshar tersebut bertanya kepada Nabi : Wahai Rasullullah, kenapa engkau tidak menugasiku, mempekerjakanku, member amanat kepadaku, seperti engkau memberi amanat kepada si Fulan ? Nabi bersabda : Sesungguhnya engkau akan menemuiku setelahku orang – orang yang selalu mementingkan diri sendiri. Maka tetaplah engkau bersabar, hingga engkau menemuiku di tepian telagaku (Haudh).
Untuk melihat bagaimana contoh nabi yang tidak mementingkan diri sendiri dapat dilihat dari catatan sejarah, ketika Nabi Hijrah dari Mekah menuju Madinah, melalui daerah pesisir sebelah barat dari jaziah Arab. Nabi berdua dengan Abu Bakar mengendarai unta berdua, ketika dipadang pasir, perbekalan habis, makanan dan minum habis. Kebetulan melewati suatu rumah di gurun pasir, yang dihuni oleh seorang wanita. Atas perintah Nabi , Abu Bakar mendatangi rumah tersebut dan menanyakan tentang persediaan minum dan makanan. Perempuan tua itu mengatakan bahwa sudah tidak mempunyai persediaan apa-apa, semuanya habis, kecuali seekor kambing betina yang kurus, yang sudah dicoba untuk diperah susunya, tetapi tidak bias keluar susunya.
Oleh Abu Bakar kambing tersebut mau dibeli, tetapi oleh perempuan tua tersebut tidak mau menjualnya, karena kambing itu satu –satunya harta yang dia punyai dan merupakan mahar pernikahan dari suaminya. Akhirnya Abu Bakar meminjam kambing tersebut dan diperlihatkan kepada nabi, lalu Nabi berdoa kepada Allah agar diberi pertolongan, kemudian memerah susu kambing tersebut. Atas pertolongan Allah kambing tersebut mengeluarkan susu yang sangat banyak sampai beberapa wadah terisi penuh sehingga perempuan tua, Abu Bakar dan beberapa rombongan yang kehabisan perbekalan yang kebetulan lewat dan meminumnya dengan kenyang. Dan Nabi meminumnya setelah semuanya minum dengan kenyang. Ketika Nabi ditanya: Kenapa engkau tidak minum terlebih dahulu, wahai rasullullah ? Nabi menjawab : Pelayan umat akan selalu terakhir dalam mengambil minuman. Inilah yang disebut istzar yaitu mementingkan orang lain walau diri sendiri membutuhkan. Kebalikannya adalah atzarotun yaitu mementingkan diri sendiri, sekalipun orang lain butuh.
Telaga Haudh merupakan telaga Nabi Muhammad yang diperuntukan oleh Allah kepada umat Muhammad di padang Ma’syar. Dalam beberapa riwayat diceritakan lebar telaga Haudh sejauh perjalanan satu bulan, dan panjangnya sejauh perjalanan satu bulan. Airnya lebih manis daripada madu, lebih putih dari pada susu dan lebih wangi dari pada minyak kasturi. Dan barang siapa meminum air telaga itu, dia tidak akan kehausan hingga dia masuk surga. Cangkir-cangkir yang berada ditepian telaga itu sebanyak tebaran bintang – bintang dilangit.
Para ulama sepakat (Ibnu Taimiyah, Muhammad bin Abu Wahab dll ), bahwa melakukan makar / perlawanan terhadap pimpinan muslim tidak boleh kecuali 2 alasan :
1.      Ketika penguasa itu melakukan kekufuran yang nyata (disepakati oleh ulama), bukan kekufuran yang masih diperselisihkan ulama. Dan itu pun jika penguasa tersebut telah  memenuhi syarat : a) baliq (dewasa), b) aqil (berakal waras), c) mempunyai  ilmu (telah mengetahui perkara tersebut),d) dilakukan dengan sengaja dari hatinya (tidak terpaksa), e) melakukan perkara bukan sesuatu yang tidak sengaja / terpeleset.
2.      Memiliki kemampuan untuk tidak mendatangkan kemudhoratan bagi khalayak ramai.
Contoh kemudhoratan yang merugikan, adalah adanya isu terorisme yang dilakukan oleh kelompok islam tertentu, ternyata menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi pergerakan Islam di Indonesia secara menyeluruh, sampai pada keresahan – keresahan didalam umat Islam sendiri.
Tanya Jawab :
Tanya: Ketika ada isu teroris, ada pemahaman bahwa boleh merampok milik orang kafir, itu bagai mana ?
Jawab : ini adalah salah satu pemahaman Islam yang tidak menyeluruh. Ini kaidahnya benar, tetapi aplikasinya/penerapanya salah. Dalam kitab : Pembatal – pembatal Iman yang ditulis oleh Muhammad bin Abdul Wahab, dari sepuluh poin yang membatalkan iman salah satunya adalah : “Orang yang tidak mengkafirkan orang kafir, atau orang yang masih ragu-ragu mengkafirkan orang kafir atau orang yang ragu – ragu tentang kekafiran mereka.” Dari kaidah ini yang mempunyai sandaran yang kuat baik hadist maupun Al Qur’an, kalau dalam aplikasinya tidak dikawal dengan benar, maka akan menghasilkan aksi yang tidak benar. Dari kaidah diatas muncul persepsi yang salah, yaitu : bahwa pemimpin Negara sudah kafir, dan kebanyakan orang tidak menkafirkannya, berarti  kebanyakan orang tersebut telah kafir, sehingga hartanyapun halal bahkan halal darahnya.
Dijaman Nabi ketika perang kita tidak boleh sewena-wena (dalam surat Al Ashr). Dalam kitab Fiqih jihad disebutkan dalam perang tidak boleh membunuh anak kecil, wanita, tidak boleh merusak tempat ibadah non muslim, tidak boleh merusak rumah orang kafir, bahkan tidak boleh merusak tanaman / pohon yang dilalui. Sehingga melakukan perusakan ketika tidak ada perang itu tidak diperbolehkan.

Penjelasan Syarhus Sunnah Pasal 29


PENJELASAN KITAB SYARHUS SUNAH  (Imam Al Barbahari)
Oleh Bp. Bp. Agus Effendi, M.Ag.
Disampaikan dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung, tanggal 20 Desember 2011

Pembukaan
Marilah kita bersama – sama selalu mencari ilmu, sesuai dengan hadist Nabi ketika ditanya olah para sahabat : “ Wahai Rasullullah, amal yang paling bagus into yang bagaimana ? “ Dijawab Nabi : “ Sebaik – baik amal itu adalah sesuatu yang dilaksanakan secara terus menerus (konsisten) walau amalan itu sedikit.” Sehingga melakukan kajian ini  membahas hal yang sedikit dan kecil dari luasnya islam, kalau dilakukan secara terus-menerus , insya Allah akan lebih bermanfaat.
PASAL 29
 
 29. Barangsiapa keluar dari imam kaum Muslimin maka ia termasuk kelompok Khawarij dan telah mematahkan tongkat kepemimpinan kaum  Muslimin serta menentang atsar, apabila meninggal maka mati dalam keadaan jahiliyah.
Penjelasan :
Kelompok Khawarij merupakan kelompok yang mencabut ketaatan kepada kepemimpinan Khalifah Ali bin Abu Thalib. Kemudian menetap di kampung yang disebut Gharuroh, yang kemudian disebut juga orang Gharuri atau Khawarij. Kemudian Ibnu Abbas di perintahkan oleh ali bin Abu Thalib untuk berdiskusi dengan mereka, sebagai kembali ke kepemimpinan Ali, sebagian tidak, dan diperangilah mereka oleh Ali bin Abu Thalib. Pada masa itu ada 3 kelompok yang tidak taat pada kepemimpinan Ali, yaitu Khawarij, Mu’tazilah dan Zaidiyah (Syi’ah). Sejarah membuktikan bahwa jika kaum syi’ah telah mayoritas, maka akan terjadi pertumpahan darah.
Atsar adalah apa yang dilakukan dan diucapkan para sahabat Nabi dan Nabi tidak melarangnya.
Dalam hadist yang di riwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah : Rasullullah SAW berkata : Barang siapa yang keluar dari ketaatan dan dia telah memisahkan diri dari jama’ah kaum muslimin, maka ketika dia mati seperti matinya orang jahiliyah.

Pelatihan Sistem Keuangan Syari’ah


Pada Hari Ahad 18 Desember 2011, Koperasi Mentari Muhammadiyah Temanggung menyelenggarakan Seminar dan Pelatihan Sistem Keuangan Syari’ah di Aula PAY Putra Muhammadiyah Kertasari Temanggung . Koperasi Mentari merupakan koperasi yang mewadahi karyawan Amal Usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan. Dalam acara ini yang hadir dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Pimpinan Darah Aisyiyah, perwakilan Amal Usaha Muhammadiyah Temanggung yaitu (TK / Play Group, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, RS PKU) dan ortom. 
 Bp. Asy'ari Muhadi, Bp. Makruf Effendi dan Bp. Makmun Pitoyo.
Acara Seminar dan Pelatihan Sistem Keuangan Syari'ah tersebut dibuka oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Temanggung. Dalam sambutannya Kepala Dinas Perindagkop dan UMKM menyebutkan bahwa koperasi Mentari adalah koperasi yang pertama mengadakan seminar secara mandiri. Dalam hal ini, koperasi Mentari yang sudah berjalan selama 10 tahun sejak berdiri tahun 2001, telah memiliki anggota sampai dengan November 2011 sebanyak 585 anggota dengan aset 1,7 miliar.Dalam pergerakannya, koperasi Mentari dipimpin oleh ketua pengurus Drs. Makmun Pitoyo, M.Pd. Harapan pengurus, koperasi Mentari dapat menjalankan sistem keuangan syari'ah sesuai kaidah syar'i.
 


 Peserta Seminar dan Pelatihan
Sebagai pembicara dalam acara ini adalah :
1.       Bp. H. Drs. Asy’ari Muhadi,MA ( PDM Temanggung) yang menyampaikan materi  : Sistem Ekonomi Syariah, Sebuah Solusi Permasalahan Ekonomi Umat.
2.       Bp. H. Ma’ruf Efendi,SE (Ketua Majelis Ekonomi PDM Temanggung) yang menyampaikan materi : Konsep Ekonomi Islam dan Kepemilikan Harta. 

      Kontributor : Rukminingsih H & Ikhsan Nuyanto