Minggu, 22 April 2012

Muhammadiyah Temanggung jadi tuan rumah kegiatan PWM Jawa Tengah.


Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah pada hari Sabtu 21 April 2012 mengadakan kegiatan Sosialisasi Program Sistem Pengelolaan Dana Terpadu yang bertempat di Gedung Dakwah Ranting Muhammadiyah Kowangan Temanggung. Kegiatan ini diikuti oleh peserta sebanyak 250 orang dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah se propinsi Jawa Tengah, Majelis Dikdasmen Daerah Muhammadiyah se propinsi Jawa Tengah dan Amal Usaha MUhammadiyah serta Perguruan Tinggi Muhammadiyah se propinsi Jawa Tengah.
 Dalam penyelenggaraannya Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung selaku tuan rumah atau penyenggara dibantu oleh Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kowangan dan Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah Kowangan Temanggung. Para peserta memberi apresiasi positif atas lancarnya kegiatan dari pukul 09.00 – 15.00 dan kenyamanan tempat kegiatan.
Acara dibuka oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah, Bp. KH. Musman Tholib , M.Ag . Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari SK PP Muhammadiyah tentang Sistem pengelolaan Dana terpadu dan pembahasan teknis tentang Iuran Anggota, Infaq Tetap, Infaq Siswa dan Mahasiawa serta Alokasi Dana Persyarikatan.
Bersamaan dengan acara tersebut disampaikan pula Kewajiban Ngaji dan Iuran Anggota Muhammadiyah sebagai berikut :
  1. Masjid dan Mushola sebagai pusat pembinaan jama’ah Muhammadiyah ( setiap hari Anggota Muhammadiyah dan simpatisan Muhammadiyah yang berjama’ah bertemu).
  2. Pengajian adalah ruh Muhammadiyah ( merupakan harga mati bagi anggota Muhammadiyah).
  3. Kegiatan Pengajian yang memajukan adalah Ranting Muhammadiyah.
  4. Umat memerlukan bimbingan dakwah (ber Islam dengan benar),
  5. Membayar iuran bagi anggota dan pimpinan Muhammadiyah adalah wajib.
  6. Pimpinan Ranting, Cabang, Daerah, Wilayah yang hidup, selalu mengadakan pertemuan atau rapat rutin minimal setiap minggu sekali.
  7. Pengajian Pimpinan, pengajian anggota, pengajian umum terus dikembangkan dan dimantabkan.
 
 
 
 

MENYERU DALAM KEBAIKAN ( “KHAIR”, “MAKRUF” )

 Oleh Bp. H. Tafsir, M.Ag. (Semarang)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 22 April 2012.

PEMBUKAAN
Dalam riwayat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW belum tidur kalau belum tengah malam dan  bangun pada sepertiga malam terakhir. Beliau duduk dan menghadap  ke langit dengan berdoa  seperti dalam QS. Ali Imron (3) ; 190, 

190.  Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan  siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 
Kemudian bangun membersihkan muka, bersikat gigi dan wudhu, diteruskan sholat 11 rakaat,  kemudian menunggu adzan subuh dengan membaca Al Qur’an. 
Hal-hal yang berkaitan dengan sholat menurut  Rasulullah:
1.  Sholat adalah pergeseran waktu,  Setiap pergeseran waktu pasti melaksanakan sholat. Setelah  pergeseran fajar, ada sholat Dhuha, setelah matahari tergelincir ke barat  ada sholat dhuhur. Jika  matahari telah condong ke barat ada waktu ashar. Setelah matahari tenggelam sampai ufuk  merah hilang, ada sholat magrib. Ketika petang menjelang ada sholat isyak. Waktu sebelum  matahari terbit ada sholat shubuh.
2.  Sholat adalah permintaan atau doa. Nabi jika mengharap sesuatu meminta dengan sholat. Selain  itu Nabi sholat jika bertaubat dan akan bepergian . Seperti firman Allah dalam QS. Al Baqarah  (2), 45 : 
 
45.  Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan  sabar dan (mengerjakan) salat.  Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang  khusyuk,

3.  Sholat sebagai respon (tanggapan) terhadap fenomena/gejala alam, seperti gerhana matahari  atau bulan, lama tidak hujan dan lainnya.

“KHOIR”, “MAKRUF” DAN “MUNKAR”

104.  Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,  menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang  yang beruntung. 
Kata  “khair” selalu bergandengan dengan “yad  nguuna”  (menyeru/mengajak),  dan kata  “makruf selalu bergandengan dengan “ya’muruu” (disuruh).   Khair (al Khair) adalah ittiba’ al-Qur’an wa as-sunnah ,  nilai-nilai kebaikan yang universal yang  diajarkan dalam Al Qur’an dan Sunnah dan bersifat tetap dan tidak berubah karena waktu  ,  contoh aqidah tentang Allah, Al Quran, Nabi , puasa , sholat, zakat dan lainnya.
Ma’ruf (al ma’ruf) adalah nilai-  nilai  kebaikan menurut pandangan umum  masyarakat  tertentu yang sejalan dengan  al-khair,  nilai-  nilai kebaikan yang dapat berubah sesuai  perubahan ruang/tempat dan waktu  . Contoh syari’ah yang tidak direspon secara universal  adalah poligami, dan tidak bisa dipaksakan. Kalau dilanggar tidak dosa, tetapi melanggar  kepantasan. Ma’ruf dari kata  aroffah  yang artinya mengetahui, maksudnya kebaikan yang  diketahui oleh masyarakat setempat, standar kebaikan dirumuskan dengan tempat atau negara masing  –  masing  tergantung ruang dan waktu yang mengakibatnya keragaman penafsiran dan pemahaman. Sehingga muncul beragam organisasi Islam karena berbeda  tafsir dan pemahaman, walaupun berdasar Al Qur’an dan Hadist.


Untuk kajian lengkap klik disini

PELATIHAN MOTIVASI “ CHANGE OF MOVEMENT”




Pada tanggal 20 April 2012, bertempat di Graha Bumipala Komplek Setda Temanggung, Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) mengadakan Pelatihan “Change of Movement” yang di pandu oleh Prof.DR.Eng. Imam Robandi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Prof.Dr.Eng. Imam Robandi mempunyai spesialis “mengobrak-abrik” pemikiran pengelolaan amal usaha Muhammadiyah, dalam rangka membangun pengelolaan amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang Unggul dan Islami. Beberapa kemajuan yang diraih oleh amal usaha pendidikan Jawa Timur adalah wujud nyata peranan Prof.Dr.Eng. Imam Robandi.
Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 600 orang guru di perguruan Muhammadiyah Temanggung,. Selain itu hadir juga rombongan dari SD Muhammadiyah Salatiga, SD Muhammadiyah Gunungpring Magelang, Pondok Pesantren Patean Kendal, SD Muhammadiyah Kebumen dan SD Muhammadiyah Wonosobo. Dalam sambutannya, Drs. H. Makmun Pitoyo,M.Ag. selaku PDM Temanggung menyatakan , bahwa setelah diadakan seminar ini diharapkan akan ada perubahan pengelolaan amal usaha pendidikan Muhammadiyah sehingga bisa melayani umat dengan lebih baik.
 
Dalam paparannya Prof.Dr.Eng. Imam Robandi memberikan contoh-contoh dari pengalaman pribadi yang dikemas dalam judul MINDSET EVOLUTION ,Melangkah denganTidak Biasa, yang mengungkap data empiris tentang pengelolaan amal usaha pendidikan Muhammadiyah yang cenderung stagnan yang banyak menghabiskan energi untuk permasalahan pengangkatan Kepala Sekolah , tanah sekolah yang bukan atas nama Muhammadiyah, Image Building (kondisi gedung sekolah) yang kurang menyenangkan, nama sekolah, bukan Muhammadiyah , Sekolah berjalan sendiri-sendiri, pengurus tidak bekerja/mengurus , Sekolah dan Pengurus tidak Sinkron dan banyak berdebat tentang Qoidah . Dari kondisi ini ditawarkan solusi yaitu “ I’m going to change the world and this is my plan, sebuah tema perubahan yang di beri ilustrasi contoh inspiratif dan kata kunci : “Sampai Kapan Akan Menjadi Penonton Kesuksesan Sekolah Lain” , “Kemauan Adalah Bukan Bakat “, dan “Cita-Cita Adalah Gratis “.
 
 Selain pelatihan “Change of Movement”, kegiatan ini juga diadakan deklarasi Ikatan Guru Muhammadiyah (IGM) Kabupaten Temanggung yang merupakan organisasi yang pertama di Jawa Tengah. Adapun pengurus IGM adalah Ketua : Nurudin, Sekretaris : Samsul,S.Pd., Bendahara : Rubiah Dessi Kuniawati, Amd., Bidang Pengembangan SDM : Mukhlas, S.Ag., Bidang Advokasi : Bejo Tursiyam,SE., Bidang Kaderisasi : Mukharom, S.Ag., Bidang Profesi : Jupri,S.Pd., Anggota : JS. Wulansari,S.Pd., dan Rahmad Witono, S.Pd.I. Dengan adanya IGM diharapkan adanya wadah bagi guru di lingkungan perguruan Muhammadiyah dalam memperjuangkan peningkatan mutu dan hak kesejahteraannya.
 
 


Rabu, 18 April 2012

TAFSIR AL MUJAADILAH (58) AYAT 5-10

Penjelasan Kitab : 
Tafsir Al ‘Usyril Akhir  Minal Qur’anil Karim  Min Kitab Zubdatit Tafsir  (Tafsir dari 3 Juz terakhir
dalam Al Qur’an),    Penulis   Al  Syaikh Doktor Muhammad Bin Sulaiman Al Asyqor, terbitan Saudi Arabia
(www.tafseer.info)
Oleh Bp. H. Drs. Asy’ari Muhadi. MA
(disampaikan dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung, 17 April 2012).
TAFSIR AL MUJAADILAH (58) AYAT 5-10
(Wanita yang mengajukan Gugatan)


AYAT 5


5. Sesungguhnya orang-orang yang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, pasti mendapat kehinaan sebagaimana orang-orang yang sebelum mereka  telah mendapat kehinaan. Sesungguhnya kami  telah menurunkan bukti-bukti nyata dan bagi orang-orang kafir ada siksayang menghinakan.

Kajian lengkap Klik disini

HUBUNGAN AKHLAQ DAN AL QUR’AN


Oleh Drs. H. Iskaq Haryono (Kendal)
Disampaikan dalam Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung, 15 April 2012



Kalau melihat perkembangan akhlaq anak – anak sekolah sekarang ini, kita agak cemas. Hal ini karena dalam sekolahan yang ditekankan bukan akhlaq anak, tetapi jumlah nilai (skors) yang diperoleh. Hal ini bukan salah guru atau sekolahan, tetapi karena sistem pendidikan kita. Padahal seharusnya semua pendidikan hasilnya adalah akhlaq anak yang baik. Sehingga pengetahuan tentang akhlaq menjadi mutlak tanggung jawab orang tua. Dan ukuran akhlaq adalah Al Qur’an.
Beberapa karakter orang-orang berakhlaq menurut Al Qur’an :
  1. Selalu mengatakan “terima kasih” atau bersyukur, seperti QS. Luqman (31), 12 :
12. Dan Sesungguhnya telah kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".
Kebiasaan mengucapkan “terima kasih” dalam rumah tangga dan orang lain , adalah salah satu usaha untuk menghargai orang lain dan diri sendiri, dan hal ini sangat mendidik pada anak untuk peningkatan akhlaq. Dan ini kalau menjadi kebiasaan pada anak untuk mengucapkan “terima kasih” maka akan dapat membentuk karakter anak yang berakhlaq. Sehingga karena dalam keluarga pendidikan tentang mengucapkan “terima kasih” kurang, maka perusahaan besar dan marketing, mengadakan training untuk karyawannya agar terbiasa mengucapkan “terima kasih” , hal ini akan menjadikan perusahaan tersebut disebut ramah dan dapat melayani konsumen. Jadi selalu mengucapkan “terima kasih” adalah karekter orang-orang yang berakhlaq dan bertaqwa.
  1. Selalu mengucapkan “mohon ma’af” (sorry), seperti dalam QS. Ali Imron (3): 133-134 :
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 135. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.
Membiasakan mengucapkan “ma’af” dalam kehidupan sehari-hari akan mendekatkan kita dalam ketaqwaan. Kata “ma’af” bukan hanya untuk diri sendiri tetapi juga berarti memintakan ma’af untuk orang lain. Salah satunya kebiasaan saling minta maaf sebelum bermusyawarah, sehingga suasana yang tercipta jadi damai dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Orang yang meminta maaf terlebih dahulu tidak akan menjatuhkan martabatnya, justru akan menunjukkan karakter orang yang bertaqwa. Dalam QS. Al Baqarah (2), 263, Allah berfirman :
263. Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
  1. Selalu mengucapkan “bisa minta tolong …, (please help me), dalam ucapan atau perintah, karena dapat menciptakan suasana saling menghargai.
  2. Bila marah tidak bersamaan, tidak mengunakan kata-kata kasar dan tidak bernada tinggi.
  3. Bersikap baik pada orang tua, yaitu dengan cara :
  1. Lisan ,selalu mengucapkan “Always YES never NO, Keep silent and run,” (selalu mengucapkan “ya” , jangan pernah “tidak”, tetap tenang dan melaksanakan ), Vocab : kosakata harus berbeda ketika bicara pada teman , Intonasi: tidak boleh membentak, Content: tidak meremehkan
  2. Jika mendapat rizqi ke orang tua lebih dahulu, mungkin beliau lebih membutuhkan dan minta didoakan.
  3. Datang ke orang tua HARUS bawa sesuatu .
  4. Jangan pakai LOGIKA, dalam menawarkan sesuatu. Orang tua pakai RASA.
  5. Jangan memaksakan memberi nasehat secara langsung, RAWAN KONFLIK. Lewat orang lain lebih baik.
  6. Menggunakan cucu sebagai media dekat dengan orang tua.
  1. Selalu memberi salam , dalam hadist dari Abdullah bin Amr r.a. mengatakan bahwa seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah saw., "Islam manakah yang lebih baik?" Beliau bersabda, "Kamu memberikan makanan dan mengucapkan salam atas orang yang kamu kenal dan tidak kamu kenal."


    Dokumentasi :



Jumat, 13 April 2012

MAULID NABI (Dalam Tinjauan Sejarah)


Oleh Badrun Mustofa , S.Pd.
Disampaikan dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung
Di Aula SMK Muh I Temanggung, tanggal 10 April 2012
Berdasarkan naskah-naskah yang dimiliki Ibn Al-Ma’mun, Ibn Al-Tuwair, Al-Suyuthi, Abu Syamah dan beberapa naskah penulis muslim abad 5-10 yang disimpulkan oleh peneliti Nico Kaptein dalam serial INIS no. 22.
  1. Maulid Nabi diadakan pada abad 5H/11M. Pada masa Daulah Fatimi, dan dirayakan tidak selalu pada tanggal 12 Robi’ul awwal. Peringatan Maulid ini dimeriahkan dengan khotbah dan pembacaan Al-qur’an serta pemberian hadiah kepada para pejabat dalam rangka mempererat FATIMI dan AHL AL-BAIT menjadi semakin kokoh, juga memupuk kesetiaan terhadap Imam-khalifah yang FATIMI.
  2. Sebelum Fatimi jatuh, perayaan maulid juga dirayakan dilingkungan islam sunni pada zaman Nur al-Din, juga di Syiria, bahkan juga diselenggarakan di Makkah. Diduga peringatan maulid di lingkungan orang sunni lebih bermuatan sosial politik dalam rangka melihat kesetiaan pejabat yang diundang bahkan dari hadiah yang dipersembahkan kepada penerimanya mengindikasikan tingkat hirarki yang disandangnya.
  3. Menurut sumber al-Suyuthi dan Abu Syamah, telah ada sebelum Muzaffar Al-Din yang dianggap sebagai dasar yang kuat bagi maulid dalam dunia islam. Perayaan ini masuk ke dalam sunni secara diam-diam dan terjadi silang pendapat tentang tanggal pelaksanaannya, namun hal ini tidak menjadi pembahasan ulama pada saat itu, justru persoalan boleh dan tidaknya perayaaan itulah yang cukup ramai dipolemikkan, hingga Abu Syamah yang setuju dengan perayaan ini menyebutnya sebagai Bid’ah Khasanah.
  4. Maulid disebarluaskan di Sabtah oleh Abu al-’Abbas al-’Asafi pada saat kekuatan politik kristen demikian kuat di kota ini. Tujuannya adalah untuk menghentikan perayaan-perayaan Kristen dan menonjolkan identitas Islam. Guna keabsahan maulid ini ia menulis buku al-Durr al-Munazzam fi maulid al-nabi al-mu’azzam. Tahun 647 H/1250 M anaknya melanjutkan misi ayahnya menyelesaikan buku tersebut. Di dalam buku ini dituangkan signifikansin politik maulid; antara lain kepopuleran penguasa terangkat dengan persembahan mereka kepada rakyat. Abu al-Qosim (putra Abu al-’Abbas) sangat semangat dalam menyebarkan perayaan maulid ke luar Sabtah dengan harapan umat islam bersatu dan bergandengan tangan dalam menghadapi kristen. Bahkan Abu Marwan al-Yuhanisi yang termasuk kalangan mistik juga ikut menyelenggarakan acara maulid.
  5. Penguasa Marini yaitu Abu Yusuf Ya’kub pada 691 H/1292 M. Juga menyelenggarakan maulid dalam rangka mengesahkan kekuasaannya, bahkan pada puncak kekuasaannya acara maulid dilaksanakan secara besar-besaran. Dan sejak abad 8 H / 14 M maulid di kalangan istana mulai berkurang sementara di kalangan rakyat semakin populer, semarak dan penuh gairah. Dan mulai abad inilah terjadi perbincangan mengenai boleh dan tidaknya maulid bagi ulama maghribi, seperti Ibn ‘Abbad al-Rundi membolehkannya selama tidak melanggar hukum. Kondisi ini juga dialami oleh dinasti Wattasi di mana maulid tidak menjadi penting bagi istana, sementara sangat populer di kalangan rakyat.
  6. Di Andalus, maulid dirayakan di kalangan Abu Marwan al-Yuhanisi (w.67 H/1268 M) dan kelompok mistiknya sekitar tahun 1250. Data tertua maulid di istana Nasri yaitu pada masa pemerintahan Yusuf 1 (763-755 H/1333-1354M), hal ini dimungkinkan karena adanya kontak istana dengan kelompok mistik. Kemudian pada masa Muhammad V (763-793 H/1362 – 1391 M) maulid menjadi salah satu perayaan penting, yang mana sultan pada saat itu dipuji-puji, hubungan hirarkis semakin kokoh. Sepeninggal Muhammad V ini maulid mulai menghilang, namun di belakang ketidaksepakatan boleh tidaknya maulid, ternyata di luar istana perayaan maulid tetap berlangsung bahkan hingga jatuhnya dinasti Nasri dan dilanjutkan oleh orang-orang Marisko pada abad 16 M.
  7. Maulid pada masa Abu Hammu II (760-777 H/1359-1376 M) dianggap sebagai penguasa ‘Abd al-Wahid pertama yang merayakannya, tampaknya perayaan ini berperan penting dalam memperkokoh hubungan hirarkis di wilayahnya, perayaan ini dilanjutkan pada masa pemerintahan Abu Malik’Abd al-Wahid (814-827 H/1411-1423 M), namun setelah keduanya ini tidak diketahui secara jelas dilaksanakan istana atau tidak. Pada masa Abu Malik ini ada tanda-tanda bahwa maulid diadakan di sekolah-sekolah al-Qur’an, padamasa yang sama IbnMarzuq al Hafidh sedang aktif menghapus segala bentuk maksiat yang terjada dalam maulid, namun menurut Wansyarisi, ia tidak berhasil.
  8. Dinasti Hafsi termasuk lambat dalam memperkenalkan maulid, sekalipun di daerah tertentu dari wilayah ini telah melakukannya, namun Ifriqiyah baru diadakan pada abad 9 H/ 15 M kecuali yang diadakan oleh Abu Yahya, namun perayaan inipun terakhir dihambat oleh ulama Hafsi. Begitu kuatnya tantangan ulama, baru paa awal abad 9 H/ 15 M maulid mulai diperkenalkan oleh Khalifah Abu Faris, namun demikian pertentangan tetap berlangsung hingga pada paro abad 9/14 M maulid disetujui oleh al-Rassa’ (mufti paling berwenang di kalangan masyarakat Hafsi menyetujuinya).
  9. Menurut Abu Bakar Ibn ‘Arif dalam kitab I’anat al-Thalibin III halaman 364 bahwa maulid pernah dilakukan pada abad 2 H secara sederhana, dan diadakan besar-besaran pada abad 6 H/11 M. Menurutnya raja yang pertama kali mengadakan adalah Abu Sa’id Mudhazaffar dari Bani Fatimi yang memerintah kerajaan Arbel di negeri Irak sebelah Timur Laut, Raja Mudzaffar ini adalah ipar Sultan Shalahuddin al-Ayyubi, karena masyarakatnya telah mapan dari sisi ekonomi dan mulai kurang semangatnya dalam berjuang karena terbuai oleh mimpi, padahal negara sedang terancam dari luar yaitu serangan raja Jengis Khan, maka diadakan perayaan besar-besaran dengan lomba menyusun manaqib al rasul guna membangkitkan semangat kepribadian Nabi dalam diri masyarakatnya,dan misi inipun berhasil. Dan sejak saat itulah perayaan sangat memasyarakat.
  10. Diantara manaqib al rasul yang sering dibaca di Indonesia adalah maulid syaraf al-anam karya al-Sayyid Ja’far bin Hasan al-Barzanji, Maulid al-Daiba’i karya al-Imam ‘Abd al-Rahman al-Daiba’i, Maulid ‘Azab karya al-Imam Syaikh Muhammad al-’Azab, Qashidah Burdah karya Syaikkh Muhammad al-Bushiri. Isinya merupakan Nabi, shalawat, sanjungan dan pujian terhadapnya dalam bentuk prosa maupun syair-syair yang terkesan didalamnya ada yang berlebihan, ada pula yang wajar. Bertolah dari bacaan inilah yang memunculkan pro dan kontra. Untuk meletakan makna yang sesungguhnya dengan cara menyelami lebih jauh makna syair tersebut denganmemperhatikan sejarah serta gaya pengarangnya atau dalam bahasa ilmiah dikenal dengan pendekatan Hermenutik.
  11. Bahwa perayaan Maulid Nabi tidak dijumpai pada masa awal Islam. Hanya ada satu riwayat yang menggambarkan bagaimana Nabi merayakan hari lahirnya sendiri yaitu dengan berpuasa, yaitu riwayat Abu Qatadah yang menyatakan bahwa ketika Rosulullah Saw., ditanya tentang alasan mengapa berpuasa pada setiap hari senin, beliau menjawab bahwa pada hari itu merupakan hari lahirku juga hari dimana aku pertama kali diutus sebagai sebagai nabi (HR. Muslim, Ahmad, Ibn Hibban, al-Baihaqi, ‘Abd al-Razzaq dan Abu Ya’la).
  12. Tradisi Shalawatan di Indonesia yang bersumber dari maulid syaraf al-anam karya al-Sayyid Ja’far bin Hasan al-Barzanji terkenal dengan Barjanzi, Maulid al-Daiba’i karya al-Imam ‘Abd al-Rahman al-Daiba’I terkenal dengan Dibag’an, Maulid ‘Azab karya al-Imam Syaikh Muhammad al-’Azab, Qashidah Burdah karya Syaikkh Muhammad al-Bushiri terkenal dengan Qosidah, sebagai syiar perlu mendapat catatan, namun untuk mengetahui kebenaran ajarannya, perlu disampaikan sejarah dan makna apa yang dibaca, lebih-lebih perlu ditinjau kembali hal-hal yang bersifat berlebihan untuk direfisi oleh ulama saat ini dan ditemukan format baru yang lebih baik bukan sekedar melanggengkan sesuatu yang diketahui jelas-jelas salah atau bahkan atau mengobrak abrik tradisi yang belum jelas kesalahannya ! Al-muhafadzah ‘ala al-qadim al-shalih wa al-akhdzu bi al-jadis al-ashlah (memelihara aset-aset yang baik danmenerima aset-aset baru yang lebih baik lagi). Wallaahu a’lam.



DIBALIK KECERDASAN ORANG YAHUDI DAN ANCAMAN TERHADAP ISLAM

Oleh Bp. H. Djundardo (Temanggung)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 8 April 2012.  

Contoh keunggulan Yahudi : 
Jumlah Penduduk  keturunan  Yahudi 1% dari penduduk dunia  ,tetapi  29 % hadiah Nobel bidang sastra  adalah keturunan Yahudi . Di New York, anak usia dibawah 15 tahun dengan IQ di atas 170, ada : 28 anak, 24 diantaranya adalah keturunan Yahudi .  Orang Yahudi yangterkenal  lainnya: 
•  Mike Lazari – penemu Black Berry 
•  Albert Sabin – penemu vaksin anti Polio 
•  Felix Bloch – penemu Bom Atom 
•  Mark Zuckerberg – Pendiri Fecebook, orang  terkaya diusia 25 tahun
•  Bill Gates – orang terkaya di planet Bumi ini
•   Lerry Page – Penemu Google, paling berjasa dalam internet.
•  Albet Einstein‐ penemu ilmu fisika 
•  Sigmund Freud – penemu Psiko analisa
•  Karl Mark ‐  analisa sejarah, pertentangan kelas
•  George Soros – pebisnis ulung
•  Messi – pesepakbola termahal saat ini
•  Dan lainnya
Allah melebihkan  Bani Isroil , seperti dalam QS Al Baqoroh (2) : 47‐48,
 47.  Hai Bani  Israil,  ingatlah akan nikmat‐Ku  yang Telah Aku anugerahkan  kepadamu dan (ingatlah  pula)  bahwasanya  Aku  Telah  melebihkan  kamu  atas  segala  umat  *  .48.   Dan jagalah dirimu dari (azab) hari (kiamat, yang pada hari itu) seseorang tidak dapat membela orang  lain,  walau  sedikitpun;  dan  (begitu  pula)  tidak  diterima  syafa'at  dan  tebusan  dari padanya, dan tidaklah mereka akan ditolong.
*  Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah  nenek moyang mereka yang berada di masa Nabi Musa a.s.

 Hasil Pengamatan Dr. Stephen Carr Leon, 

Stephen menulis dari pengamatan  langsung.  Setelah berada 3 tahun di  Israel karena tugas housemanshi  dibeberapa  rumah  sakit  di  Israel.  Ia melihat  ada  beberapa  hal  yang  sangat menarik yang dapat teliti sebagai bahan Disertasi, yaitu, "Mengapa Yahudi Pintar ?" Maka  Stephen  tergerak  membuat   Disertasi  untuk  Phd‐nya.  Saat  itu  Desember  1980, Stephen  akan  pulang  ke  California,  terlintas  di  benaknya,  apa  sebabnya  Yahudi  begitu pintar?  Kenapa  tuhan memberi  kelebihan  kepada mereka?   Apakah  ini  suatu  kebetulan? Atau hasil usaha sendiri? Disertasi ini memakan waktu hampir delapan tahun. Karena harus mengumpulkan data yang setepat mungkin.
Kisah  Stephen  saat  di  Israel,  teman2nya  yang  mengundang  sering  membawa  buku matematika  dan  bertanya  beberapa  soal  yang  tak  dapat  diselesaikan.  Kebetulan  Stephen suka matematika. Stephen bertanya, "Apakah ini untuk anak kamu?” Dia menjawab, "Iya, ini untuk anak saya yang masih di kandungan, saya sedang melatih otaknya, semoga ia menjadi jenius.” Hal ini membuat Stephen tertarik untuk mengikut terus perkembangannya. Dan dari penelitiannya mengungkap beberapa rahasia, yaitu :
A.  Rahasia Kecerdasan 
Agar cerdas cerdas  mulai dengan:
1.  Persiapan awal melahirkan  dengan bermain / Mendengarkan Musik
  Begitu  menyadari  “hamil”,  Ibu  memainkan  alat  musik  atau  setidaknya   mendengarkan musik , pilihan Musik  untuk merangsang otak bayi :
  –  Syahdu 
  –  Menyegarkan fikiran 
 –  Menambah semangat psikologis 
2.  Mengenalkan Matematika
Setelah mengetahui sang ibu sedang mengandung, sang ibu dan bapak akan membeli buku matematika Dan menyelesaikan soal bersama suami tanpa merasa jenuh si calon ibu mengerjakan latihan matematika sampai saat melahirkan. 
3.  Pelajaran di Sekolah
Di kelas 1 hingga 6, anak‐ anak  diajar matematika berbasis perniagaan,  Pelajaran  IPA sangat diutamakan. 

Untuk Kajian Lengkap bisa Klik disini . 
 
 



Bimbingan Haji dengan KBIH Ar-Roudloh


 Sejak tanggal 24 Desember 2012, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Ar-Roudloh yang bernaung di bawah Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah Temanggung , memulai kegiatan bimbingan untuk Jama’ah Calon Haji tahun 2012. Pada awalnya bimbingan dilakukan di PAY M Putra Kertosari Temanggung, karena jumlah peserta bimbingan yang banyak, maka bulan Januari 2012 lokasi bimbingan di Aula SMK Muhammadiyah I Temanggung Jl. Dr. Sutomo 228.
Perkembangan pesat dari peserta KBIH Ar-Roudloh dapat dilihat dari makin bertambahnya peserta bimbingan :
Tahun 2007 Jumlah peserta 22 orang
Tahun 2008 Jumlah peserta 73 orang
Tahun 2009 Jumlah peserta 125 orang
Tahun 2010 Jumlah peserta 160 orang
Tahun 2011 Jumlah peserta 93 orang
Tahun 2012 Jumlah peserta 203 orang
Satu paket bimbingan terdiri dari 28 pertemuan yang dilaksanakan selama 9 bulan mulai dari materi peningkatan akhlaq dan tauhid, Ilmu Manasik dan doa, Kesehatan, Pengetahuan tentang penginapan dan Transportasi, Pengenalan Perlengkapan Ibadah Haji, Pengenalan Kota Mekkah dan Madinah, Praktek Manasik Haji dan Pendampingan Persiapan Keberangkatan. Adapun pembicara dalam bimbungan antara lain H. Imam Supardi.S.Ag, Agus Efendi,M.Ag, Drs. H.Asy’ari Muhadi, H. Mu’tasim,Lc., Drs. H. Makmun Pitoyo,M.Pd. dan lainnya. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada peserta bimbingan, dalam pelaksanaan ibadah haji di Arab Saudi dari KBIH Ar-Roudloh menyediakan pembimbing utama yaitu H. Mu’tasim,Lc. yang usia masih muda dan alumni sekaloh dari Madinah, serta didampingi pembimbing pendamping satu orang dari KBHI Ar-Roudloh dan satu orang dari Pengurus Muhammadiyah. Selain itu juga dibantu oleh ketua-ketua regu yang ditunjuk.
 Perlengkapan Haji disediaan dilokasi bimbingan
Pelaksanaan bimbingan dilaksanakan menurut jadwal yang sudah disosialisasikan pada hari Sabtu pukul 13.00 -15.30 untuk materi teori dan pengetahaun, serta hari Ahad jam 7.30 untuk materi praktek di halaman MAN Temanggung.
KBHI Ar-Roudloh bekerjasama dengan Majelis Ekonomi PD ‘Aisyiyah Temanggung meningkatkan pelayanan kepada peserta bimbingan dengan penyediaan perlengkapan ibadah haji dan penyediaan oleh - oleh haji yang selalu dibuka dilokasi bimbingan .
Pada bimbingan haji pada hari Sabtu tanggal 7 April 2012, sebabagi pemateri adalah Drs. H. Makmun Pitoyo,M.Pd. yang membawakan materi Permasalahan Seputar Haji. Dalam pemaparannya Drs. H. Makmun Pitoyo,M.Pd menampilkan foto satelit ukuran besar dan jelas guna menjelaskan rute ibadah haji ,tempat pemondokan/hotel dan pengenalan kota Mekkah dan Madinah.
 
 Bp. Drs. H. Makmun Pitoyo, M.Pd. memberi penjelasan tentang Kota Makkah dengan foto setelit

Baitul Arqom IGKB ‘Aisyiyah Temanggung


 Bertempat di Wisma Sumodilogo Kanjengan Kranggan Temanggung, pada tanggal 7-8 April 2012, Majelis Pendidikan Kader Muhammadiyah Temanggung berkerjasama dengan Ikatan Guru Kelompok Bermain (IGKB) ‘Aisyiyah Temanggung mengadakan Baitul Arqom. Kegiatan ini merupakan yang ke 2 kalinya setelah kegiatan di Bonjor Tretep. Menurut Ketua Mejelis Pendidikan Kader, Bp. Heri Setyo Wibowo,S.Ag., kegiatan ini merupakan rintisan untuk menjadikan guru dan karyawan di Lingkungan Pergurungan Muhammadiyah Temanggung sebagai kader utama dan penggerak perserikatan Muhammadiyah . Kegiatan dibuka oleh Bp. H. Makmun Pitoyo,M.Pd. selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung. Peserta berjumlah 60 guru PAUD ‘Aisyiyah se Kabupaten Temanggung yang berjumlah 19 PAUD.

 
 Suasana BA IGKB
Dalam kegiatan Baitul Arqon ini mengharuskan peserta untuk bermalam dilokasi agar kegiatan bisa efektif dan optimal. Adapun materi yang diberikan adalah Refitalisasi Ideologi Muhammadiyah (Drs. Jumari al Ngluwari), Faham Agama dalam Muhammadiyah (H. Bisyron Muhtar,S.Pd.), Profil Kader Muhammadiyah (Drs. M. Bani Sukron, M.Pd), Ke ‘Aisyiyah an (Dra. Hj. Eni Zuhriah,M.Si.), Rekruetmen dan Pengembangan Jaringan (Badrun Mustofa,S.Pd.) dan Ke PAUD an (Purwati,M.Si. dan Rina Muzhar,M.Si.) .
 Bp. Jumari al Ngluari  (kanan) dari Magelang memberi materi didampingi moderator, Bp. Sholikhin
Pada hari Ahad pagi tanggal 8 April 2012, diadakan kegiatan Senam Pagi dan Outbond yang dipandu dari Tim RS PKU Muhammadiyah Temanggung yang mengajak peserta untuk lebih sehat , bersemangat dan berfikir cepat.

 
 Tim outbond RS PKU Muhammadiyah sedang persiapan tempat
 Santai dan rileks, coffe break

Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah


 Bp. AGus Effendi memberi paparan materi
Pada tanggal 7-8 April 2012, bertempat di SMU Muhammadiyah I Temanggung, Majelis Tabligh Muhammadiyah Temanggung bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah Temanggung mengadakan kegiatan Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah yang diikuti oleh Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA di Lingkungan Perguruan Muhammadiyah Temanggung sebanyak 33 orang .
 Peserta Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah
Para perserta diwajibkan bermalam di SMU Muhammadiyah Temanggung yang telah disediakan oleh Panitia agar kegiatan yang diikuti bisa lebih optimal. Pelatihan Mubaligh Muhammadiyah dibuka oleh Bp. H. Taufan Sugiyanto,S.Pd. selaku Pimpinan Daerah Muhammadiyah Temanggung, dalam sambutannya beliau menekankan pentingnya kerjasama lintas Majelis, guna membesarkan gerakan Muhammadiyah. Juga ditekankan pentingnya peran dan fungsi guru PAI sebagai elemen di Muhammadiyah yang menanamkan akidah Islam dan Gerakan Muhammadiyah di kalangan siswa-siswa, yang kelak akan dapat menjadi kader dalam pergerakan Muhammadiyah.
 Bp. H. Taufan Sugiyanto, S. Pd, selaku PDM Temanggung Membuka Acara
Dalam kegiatan ini materi yang diberikan adalah Motivasi Menjadi Mubaligh (Ust. Ardani), Tahsin Al Qur’an (Ust. Husain), Al Islam (Agus Efendi,M.Ag.), Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah (Badrun Mustofa,S.Pd.) dan Strategi Dakwah PDM Temanggung.
 
 Bp. Lanang Mudadi selaku ketua Panitia dan Ketua Majelis Tabligh memberi penjelasan.