Sebagai imam dan khatib dalam shalat ini adalah Bp.
Muhammad Tohirin, M.Ag. yang merupakan Wakil Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Muhammadiyah Magelang. Beliau mengambil tema
“Meneladani Karakter Nabi Ibrahim Alaihi Salaam” yaitu tentang
kisah nabi Ibrahim as. yang bisa kita ambil pelajaran, untuk kemudian
kita jadikan teladan dalam kehidupan ini
dengan mengupas QS. Al-Mumtahanah:
4,
Sesungguhnya telah ada
suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang
bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka:
"Sesungguhnya Kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa
yang kamu sembah selain Allah, Kami ingkari (kekafiran)mu dan telah
nyata antara Kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat
selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja. kecuali
Perkataan Ibrahim kepada bapaknya: "Sesungguhnya aku akan
memohonkan ampunan bagi kamu dan aku tiada dapat menolak sesuatupun
dari kamu (siksaan) Allah". (Ibrahim berkata): "Ya Tuhan
Kami hanya kepada Engkaulah Kami bertawakkal dan hanya kepada
Engkaulah Kami bertaubat dan hanya kepada Engkaulah Kami kembali."
(QS. AL-Mumtahanah:4)
Diantara pelajaran dari
karakter kepribadian yang ideal yang bisa kita ambil dalam
kesempatan ini adalah bahwa beliau :
- Lembut hatinya (la’awah), yaitu meneladani Ibrahim as yaitu dengan kelembutan hati yang dapat menyejukkan, ibarat hujan pertama di musim kemarau dan embun di pagi hari seperti dalam QS. At-Taubah: 114.
- Penyantun (khaliimun) , yaitu sifat santun nabi Ibrahim as. Yang dijelaskan dalam QS. Huud:75
- Kembali kepada Allah SWT (muniibun), yaitu selalu sadar dan bersegera kembali kepada sang Khaliq seperti dijelaskan dalam QS. Huud:75.
- Patuh (qanitan), yaitu untuk menjadi pemimpin yang dapat dijadikan teladan yang selalu berpegang teguh kepada kebenaran, baik sebagai pemimpin dalam keluarga atau yang lebih luas sebagai pemimpin dalam masyarakat dijelaskan dalam QS. An Nahl :120.
- Hanif , yaitu lurus dalam jalan kebenaran dan selalu berpegang teguh kepada kebenaran dan tak pernah meninggalkannya. Kebenaran tersebut meliputi : Benar perkataan, Benar Pergaulan, Benar kemauan dan Benar Janji. Seperti firman Allah dalam QS. An Nahl :120.
- Pandai Bersyukur (syakiron) yaitu kewajiban seorang muslim adalah untuk segera mensyukuri segala nikmat baik yang bersifat ruhani maupun jasmani. Bersyukurnya manusia bukan untuk Allah SWT tapi untuk dirinya sendiri, seperti dalam QS. Luqman:12
- Membenarkan semua yang datang dari Allah SWT (shodiqan) yaitu seorang yang amat cepat membenarkan semua hal yang ghaib yang datang dari Allah SWT seperti dalam QS. Maryam: 41.Materi Khutbah bisa klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar