Di Sampaikan Oleh Bp. H. Makmun Pitoyo, M. Pd.
Dalam Kajian Malam Rabu di SMK Muhammadiyah I Temanggung
Tanggal 17 Juli 2012
Dalam Kajian Malam Rabu di SMK Muhammadiyah I Temanggung
Tanggal 17 Juli 2012
Pembahasan Kedua: Mengimani Rububiyyah (ketuhanan) Allah SWT Seorang muslim harus menyakini ketuhanan Allah SWT, bahwa Dialah yang Rabb segala sesuatu yang ada di alam semesta ini. Tiada Rabb melainkan diri-Nya. Ini bisa dibuktikan juga dengan dua dalil nyata:
Dalil Naqly
1. Pemberitahun Allah SWT mengenai ketuhanan-Nya Dia sendirilah yang memberitahukan kepada para hamba-Nya, bahwa Dialah Rabb segala sesuatu yang ada di alam ini. Semuanya berada di bawah kendalinya. Jikalau Dia mengatakan ada, maka akan terjadilah apa yang diinginkan-Nya. Jikalau Dia mengatakan tiada, maka akan terjadilah ucapan-Nya itu. Dalilnya bisa Anda dapati dalam berbagai ayat
Al-Quran, di antaranya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” *Al-Fatihah: 2]
“Katakanlah, ‘Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya, ‘Allah.” [Ar-Ra’d: 16]
1. Pemberitahun Allah SWT mengenai ketuhanan-Nya Dia sendirilah yang memberitahukan kepada para hamba-Nya, bahwa Dialah Rabb segala sesuatu yang ada di alam ini. Semuanya berada di bawah kendalinya. Jikalau Dia mengatakan ada, maka akan terjadilah apa yang diinginkan-Nya. Jikalau Dia mengatakan tiada, maka akan terjadilah ucapan-Nya itu. Dalilnya bisa Anda dapati dalam berbagai ayat
Al-Quran, di antaranya:
“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” *Al-Fatihah: 2]
“Katakanlah, ‘Siapakah Tuhan langit dan bumi?” Jawabnya, ‘Allah.” [Ar-Ra’d: 16]
2. Pemberitahuan para Nabi dan Rasul mengenai ketuhanan-Nya, kesaksian mereka dan pengakuannya.
Siapapun Nabi yang diutus oleh Allah SWT di muka bumi, maka ia pasti menjelaskan mengenai ketuhanan Allah SWT. Ia menyampaikannya secara lansung melalui lisannya kepada umatnya, baik melalui khutbah, penyampain, doa dan sebagainya. Ini bisa Anda saksikan dalam beberapa ayat Al-Quran yeng menjelaskan pengakuan mereka.
Siapapun Nabi yang diutus oleh Allah SWT di muka bumi, maka ia pasti menjelaskan mengenai ketuhanan Allah SWT. Ia menyampaikannya secara lansung melalui lisannya kepada umatnya, baik melalui khutbah, penyampain, doa dan sebagainya. Ini bisa Anda saksikan dalam beberapa ayat Al-Quran yeng menjelaskan pengakuan mereka.
“Keduanya berkata, ‘Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri Kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” [Al-A’raaf: 23]
“Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka.” [Nuh: 21]
Kajian lengkap klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar