Alur banjir bandang di Tieng Wonosobo
Banjir bandang yang melanda Desa Tieng Kec. Kejajar Kab. Wonosobo pada hari Minggu 18 Desember 2011 telah merusak 14 rumah warga dan menelan korban 10 orang meninggal dan 2 orang belum di temukan. MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center/Pusat Penanggulangan Bencana Muhammadiyah) Wonosobo mendirikan Posko di di Rumah Bersalin PKU Muhammadiyah Tieng . Pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan beberapa relawan MDMC yang bergabung dalan koordinasi BASARNAS, dan sekarang di konsentrasikan di Waduk Mrican di Kab. Banjarnegara yang berjarak kira – kira 60 km dari lokasi bencana.
Data korban di Posko MDMC Wonosobo
Kerusakan akibat banjir bandang
Saling berbagi dang menguatkan
Penanganan bantuan yang dilakukan MDMC Wonosobo
Posko MDMC Wonosobo , selain menangani manajemen relawan, juga membuka pos pengobatan dan dapur umum. Sebagai Komandan relawan di pegang oleh Sdr. Suparno sedangkan Korlap MDMC di pegang oleh Bp. Imam Subaweh. Di Posko MDMC untuk sementara waktu stok sembako dan selimut masih cukup, yang terasa kurang adalah obat – obatan, pakaian dalam, pakaian anak kecil dan bulibuli (penghangat perut dari karet). Juga kebutuhan relawan masih mampu ditangani MDMC Wonosobo yang juga diperkuat dengan Tim dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto serta MDMC Banjarnegara untuk operasional di Waduk Mrican.
Posko MDMC Wonosobo di Tieng
Bp. Imam Subaweh menerangkan kronologis bencana di lokasi
MDMC Temanggung bersilaturahmi di Posko MDMC WOnosobo
MDMC Temanggung di lokasi bencana
Pada hari Kamis 22 Desember 2011, Tim MDMC Temanggung yang terdiri dari Bani Mahfud, Edi Sumiharto, Taufiq Muqorobin , Nurcholis dan Rohmadi mengirim bantuan berupa obat – obatan, pakaian anak, dan pakaian dalam, setelah sehari sebelumnya berkoordinasi dengan Sdr. Suparno tentang kebutuhan di Posko MDMC Wonosobo. Pengiriman bantuan ini difasilitasi oleh RSU PKU Muhammadiyah Temanggung. Selain menyerahkan bantuan Tim MDMC Temanggung juga meninjau lokasi dengan dipandu oleh Sdr. Suparno dan Bp. Imam Subaweh. Dari pengalaman penanganan bencana tersebut, menurut Sdr. Suparno yang masih perlu diperbaiki adalah manjemen posko yang meliputi pengaturan relawan, distribusi personil, logistic, pengobatan , adminitrasi dan komunikasi. Sedangkan masalah ketrampilan relawan dilapangan dirasa sudah cukup, terbukti dari korban yang ditemukan , 5 korban di temukan oleh relawan MDMC. Sehingga dari pengalaman ini ke depan akan dibagikan kepada MDMC di Jawa Tengah sehingga diharapkan MDMC di daerah lain akan lebih handal dan dipercaya.
Keadaan pengungsi di Balai Desa Tieng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar