PENJELASAN KITAB SYARHUS SUNAH
(Imam Al Barbahari)
(Imam Al Barbahari)
Oleh Bp. Bp. Agus Effendi, M.Ag.
Disampaikan dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung, tanggal 22 Nopember 2011
Pasal 25
Sebaik-baik umat sepeninggal Nabinya adalah Abu Bakar , Umar dan Utsman . Demikian itu sebagaimana yang telah diriwayatkan Ibnu Umar kepada kita bahwa beliau berkata: "Kami mengatakan sementara Rasulullah ada di tengah kita: 'Sesungguhnya manusia terbaik setelah Rasulullah adalah Abu Bakar, Umar dan Utsman, dan Nabi mendengarkan ucapan itu namun beliau tidak mengingkarinya."
Kemudian manusia terbaik setelah mereka adalah Ali, Thalhah, Zubair, Saad bin Abu Waqqas, Said bin Zaid, Abdurrahman bin 'Auf dan Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah, semua layak untuk menjadi khalifah.
Kemudian manusia terbaik setelah mereka adalah para sahabat Rasulullah yang hidup pada generasi pertama semasa kenabian; mereka adalah kaum Muhajirin pertama dan Anshar, dan mereka adalah orang-orang yang pernah shalat menghadap dua kiblat.
Kemudian manusia terbaik setelah mereka adalah setiap orang yang pernah bersahabat dengan Rasulullah meskipun hanya dalam kurun waktu sehari, sebulan, setahun atau lebih sedikit atau lebih banyak dari waktu tersebut. Kita harus memohonkan rahmat untuk mereka, menyebut kebaikan mereka, berdiam dari membicarakan kesalahan mereka dan tidak menyebut salah satu di antara mereka kecuali kebaikan, sebab Rasulullah SAW bersabda: "Jika sahabatku disebut maka hendaklah kalian menahan (tidak berbicara jelek tentang mereka).” Sufyan bin 'Uyainah berkata: "Barangsiapa berbicara tentang (kesalahan) sahabat Rasulullah SAW dengan satu kata maka ia termasuk Ahli bid'ah."
Nabi bersabda: "Sahabatku laksana bintang dengan siapa saja dari mereka anda mengikutinya maka anda akan mendapat petunjuk.”
Penjelasan:
Keberadaan sahabat nabi yaitu Abu Bakar, Umar dan Utsman biasa di sebut sahabat ring 1, yang dapat dijadikan suri teladan bagi manusia. Baik tentang akidah maupun amaliyah. Abu Bakar menjadi urutan pertama karena keutamaan akan keteguhan akidahnya, kedermawannya dan amaliayahnya. Diceritakan dalam suatu riwayat tentang Nabi dalam persiapan untuk perang Hunain, Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya kepada Nabi, dan Nabi berkata : “ Lalu apa yang kau tinggalkan untuk keluargamu ?” Kata Abu Bakar : “ Aku tinggalkan untuk keluargaku keyakinan kepada Allah dan Rosulnya, kalau hari ini kami mendermakan hartanya, besok pasti Allah akan menggantinya. Keyakinan itulah yang aku tinggalkan untuk anak dan istriku.”
Keutamaan Umar bin Khatab karena keteguhannya dan keberanian dalam membela islam . Dalam satu riwayat ketika meninggalnya Nabi. Keadaan setelah Nabi meninggal sangat kacau , galau dan tegang, semua umat berkumpul di masjid dengan wajah yang tegang, karena manusia terbaik saat itu telah meninggal dunia. Umar mendengar Nabi wafat tergopoh – gopoh ke masjid sambil membawa pedangnya dan mengangkat pedangnya sambil berkata : “ Siapa yang berani mengatakan Muhammad itu mati, akan aku pisahkan kepala dari lehernya.” Dan semuanya terdiam. Itu menggambarkan kecintaan Umar terhadap Nabi. Juga diceritakan dalam riwayat yang lain, ketika ada 2 orang yang bersengketa datang ke Nabi untuk minta nasehat dan penyelesainya. Setelah di beri fatwa oleh Nabi, seorang tidak puas dan minta datang ke Abu Bakar untuk minta pertimbangan. Setelah dari Abu bakar tetap seorang tersebut tidak puas dan minta datang ke Umar yang terkenal tegas. Kemudian mereka menceritakan permasalahanya dan telah datang ke Nabi dan Abu Bakar. Kemudian Umar berkata : “Apakah aku yang kau minta untuk mengadili ?” Kemudian dijawab : “ Ya , kami minta engkau yang mengadili ”. Kemudian Umar masuk ke kamar dan mengambil pedang dan bertanya : “ Apa betul kamu mau yang mengadili itu saya ? “ Dijawab : “ Iya”. Langsung Umar menebas leher orang itu, karena tidak mempercayai keputusan Nabi dan Abu Bakar.
Utsman bin Affan terkenal karena kedermawannya. Dalam satu riwayat diceritakan ketika Nabi mengadakan persiapan dan mobilisasi massa untuk perang Tabuk, Utsman menyerahkan kepda Nabi binatang unta sebanyak 900 ekor, kuda 200 ekor dan membawa sekarung uang emas yang tidak kurang dari 1.000 dinar. Dan Nabi bersabda : “ Tidak membahayakan Utsman yang dilakukan setelah ini.”
Keberadaan sahabat Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali inilah yang kemudian disebut Khulafa` Ar-Rasyidin.
Thalhah merupakan sahabat Nabi yang rela menjadikan dirinya tameng untuk melindungi nabi ketika Nabi diserang oleh anak panah. Demikian juga Zubair yang melakukan dalam perang Uhud. Saad bin Abu Waqqas merupakan panglima perang yang kaya dan zuhud dengan penampilan yang low profil sehingga para sahabat yang lain menjulukinya “Singa yang menyembunyikan kukunya.” Dalam akhir masa hidupnya, karena luka yang parah karena kakinya terkena anak panah, dan karena keinginannya untuk selalu sholat berjamaah di masjid, Saad bin Abu Waqqas rela dibuatkan tenda di dalam masjid untuk dapat selalu sholat berjamaah di masjid. Sedangkan Abdurrahman bin 'Auf dikenal sebagai pengusaha yang kaya, yang pandai berdagang, sehingga diibaratkan kalau Abdurrahman bin 'Auf memegang sebongkah batu, maka tidak terlalu lama akan berubah menjadi kepingan emas, karena pandainya mengelola perdagangan. Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah merupakan sahabt nabi yang meninggal pada perang Badar. Ketika istirahat dengan memegang segenggam kurma, beliau bertanya kepada Nabi : “ Ya Rasulullah, apakah bila aku maju perang dan mati aku mendapatkan surga ?”. Nabi menjawab : “ Ya, asal kamu nggak punya utang.” Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah berkata : “ Wah… terlalu lama untuk mendapatkan surga kalau aku harus menghabiskan segenggam kurma ini.” Akhirnya kurma di letakkan dan mengambil kain merah untuk dililitkan di kepala dan mengambil pedangnya untuk maju ke medan perang. Sehingga dalam riwayat di sebutkan puluhan musuh mati kena pedangnya, sampai Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah pun meninggal dunia. Kata Nabi : “ Jangan kamu tiru langkah kaki Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah kecuali dalam perang.” Karena Abu Ibaidah Amir bin Al Jarrah memperlihatkan keperkasaannya yang dapat membuat musuh gentar.
Sahabat – sahabat Nabi ini dalam riwayat diceritakan termasuk 10 orang yang dijanjikan oleh Nabi masuk surga, atau oleh para ulama di sebutkan Al Asyrul Mubasyirina Bil Jannah. Dan kesepuluh orang itulah yang berhak mendapatkan kekhalifahan.
Keterangan dalam footnote :
Ketika disebutkan dalam kisah meninggalnya Umar yang di tikam oleh Abu Lu’luah, sebelum Umar meninggal dunia beliau berkata : ” Saya sungguh tidak tahu seorangpun yang lebih berhak dalam urusan ini dari mereka – mereka , kelompok yang di janjikan oleh Rasulullah dan Rasulullah ridha terhadap mereka. Siapa yang mengganti setelahku berarti dia adalah khalifah. Kamu dengar perintahnya, kamu taati perintahnya. Dan disebutkan nama Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Abdurahman bin ‘Auf dan Saad bin Abu Waqqas ( Abu Bakar telah meninggal dunia, Abu Ibaidah telah meninggal ketika Rasulullah masih hidup, Said bin Zaid adalah anak paman dari Umar dan Umar tidak ingin keluarganya terlibat dalam kekuasaan ).
Dan inilah sahabat nabi ring yang ke 2
Kemudian Al Imam Al Barbahari berkata :
Kemudian manusia terbaik setelah mereka adalah para sahabat Rasulullah yang hidup pada generasi pertama semasa kenabian; mereka adalah kaum Muhajirin pertama dan Anshar, dan mereka adalah orang-orang yang pernah shalat menghadap dua kiblat.
Pada awal islam atau islam generasi pertama , sholat menghadap ke Baitul Maqdis. Pada masa ini para sahabat merasakan penderitaan karena perlakuan kaum musyrikin. Antara lain ada budak yang dibunuh oleh majikannya dan ada sahabat yang dibakar dan disiksa demi mempertahankan aqidahnya. Seperti firman Allah :
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.” (At Taubah: 100).
Inilah sahabat Nabi yang termasuk ring ke 3
Kemudian Al Imam Al Barbahari berkata :
Kemudian manusia terbaik setelah mereka adalah setiap orang yang pernah bersahabat dengan Rasulullah meskipun hanya dalam kurun waktu sehari, sebulan, setahun atau lebih sedikit atau lebih banyak dari waktu tersebut. Kita harus memohonkan rahmat untuk mereka, menyebut kebaikan mereka, berdiam dari membicarakan kesalahan mereka dan tidak menyebut salah satu di antara mereka kecuali kebaikan, sebab Rasulullah SAW bersabda: "Jika sahabatku disebut maka hendaklah kalian menahan (tidak berbicara jelek tentang mereka).” Sufyan bin 'Uyainah berkata: "Barangsiapa berbicara tentang (kesalahan) sahabat Rasulullah SAW dengan satu kata maka ia termasuk Ahli bid'ah."
Nabi bersabda: "Sahabatku laksana bintang dengan siapa saja dari mereka anda mengikutinya maka anda akan mendapat petunjuk.”
Para sahabat ini pernah hidup dijaman nabi, walaupun tidak berjumpa dengan Nabi, tetapi telah memeluk Islam sampai meninggalnya. Sahabat ini termasuk ring ke 4. Contohnya sahabat Kuwaid al Qoni merupakan seorang pemuda yang tinggal di Yaman. Pada satu riwayat Nabi berpesan kepada Umar : “ Wahai Umar, besok kalau kamu berangkat haji, tolong kamu carilah pemuda dari Yaman namanya Kuwaid al Qoni dengan ciri ciri begini ...... . Kalau kamu bertemu dengannya mintalah kamu untuk di doakan. Karena doa dia tidak akan ditolak oleh Allah.” Dan pada musim haji berikutnya Umar mencari pemuda itu dan minta untuk di doakan. Dan kemudian karena penasaran maka Umar bertanya: “ Amal apa yang engkau lakukan, sehingga nabi berkata kalau meminta doa, doanya tidak ditolak ? “. Kuwaid al Qoni menjawab : “ Saya tidak punya amalan lebih dari apa yang engkau kerjakan. Saya ini orang miskin yang mempunyai seorang ibu yang sudah tua dan kami tinggal di Yaman. Saya ingin berangkat haji dan ibu saya pun ingin berangkat haji tetapi kami tidak punya kendaraan dan bekal untuk berhaji, akhirnya aku gendong ibu saya berangkat haji ke Mekkah.”
Dari semua sahabat nabi tersebut diatas, kita wajib :
- Menaruh hormat kepada semua sahabat Nabi
- Dan selalu menyebutkan kebaikan – kebaikannya.
- Kamu harus menahan diri dari ketergelincirannya (kejelekannya).
- Tidak menyebut nama salah satu dari mereka kecuali kebaikannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar