Oleh Bp. H. Tafsir, M.Ag. (Semarang)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 22 April 2012.
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 22 April 2012.
PEMBUKAAN
Dalam riwayat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW belum tidur kalau belum tengah malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir. Beliau duduk dan menghadap ke langit dengan berdoa seperti dalam QS. Ali Imron (3) ; 190,
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Dalam riwayat dikatakan bahwa Nabi Muhammad SAW belum tidur kalau belum tengah malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir. Beliau duduk dan menghadap ke langit dengan berdoa seperti dalam QS. Ali Imron (3) ; 190,
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Kemudian bangun membersihkan muka, bersikat gigi dan wudhu, diteruskan sholat 11 rakaat, kemudian menunggu adzan subuh dengan membaca Al Qur’an.
Hal-hal yang berkaitan dengan sholat menurut Rasulullah:
1. Sholat adalah pergeseran waktu, Setiap pergeseran waktu pasti melaksanakan sholat. Setelah pergeseran fajar, ada sholat Dhuha, setelah matahari tergelincir ke barat ada sholat dhuhur. Jika matahari telah condong ke barat ada waktu ashar. Setelah matahari tenggelam sampai ufuk merah hilang, ada sholat magrib. Ketika petang menjelang ada sholat isyak. Waktu sebelum matahari terbit ada sholat shubuh.
2. Sholat adalah permintaan atau doa. Nabi jika mengharap sesuatu meminta dengan sholat. Selain itu Nabi sholat jika bertaubat dan akan bepergian . Seperti firman Allah dalam QS. Al Baqarah (2), 45 :
45. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
Hal-hal yang berkaitan dengan sholat menurut Rasulullah:
1. Sholat adalah pergeseran waktu, Setiap pergeseran waktu pasti melaksanakan sholat. Setelah pergeseran fajar, ada sholat Dhuha, setelah matahari tergelincir ke barat ada sholat dhuhur. Jika matahari telah condong ke barat ada waktu ashar. Setelah matahari tenggelam sampai ufuk merah hilang, ada sholat magrib. Ketika petang menjelang ada sholat isyak. Waktu sebelum matahari terbit ada sholat shubuh.
2. Sholat adalah permintaan atau doa. Nabi jika mengharap sesuatu meminta dengan sholat. Selain itu Nabi sholat jika bertaubat dan akan bepergian . Seperti firman Allah dalam QS. Al Baqarah (2), 45 :
45. Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,
3. Sholat sebagai respon (tanggapan) terhadap fenomena/gejala alam, seperti gerhana matahari atau bulan, lama tidak hujan dan lainnya.
“KHOIR”, “MAKRUF” DAN “MUNKAR”
104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.
Kata “khair” selalu bergandengan dengan “yad nguuna” (menyeru/mengajak), dan kata “makruf selalu bergandengan dengan “ya’muruu” (disuruh). Khair (al Khair) adalah ittiba’ al-Qur’an wa as-sunnah , nilai-nilai kebaikan yang universal yang diajarkan dalam Al Qur’an dan Sunnah dan bersifat tetap dan tidak berubah karena waktu , contoh aqidah tentang Allah, Al Quran, Nabi , puasa , sholat, zakat dan lainnya.
Ma’ruf (al ma’ruf) adalah nilai- nilai kebaikan menurut pandangan umum masyarakat tertentu yang sejalan dengan al-khair, nilai- nilai kebaikan yang dapat berubah sesuai perubahan ruang/tempat dan waktu . Contoh syari’ah yang tidak direspon secara universal adalah poligami, dan tidak bisa dipaksakan. Kalau dilanggar tidak dosa, tetapi melanggar kepantasan. Ma’ruf dari kata aroffah yang artinya mengetahui, maksudnya kebaikan yang diketahui oleh masyarakat setempat, standar kebaikan dirumuskan dengan tempat atau negara masing – masing tergantung ruang dan waktu yang mengakibatnya keragaman penafsiran dan pemahaman. Sehingga muncul beragam organisasi Islam karena berbeda tafsir dan pemahaman, walaupun berdasar Al Qur’an dan Hadist.
Untuk kajian lengkap klik disini
Ma’ruf (al ma’ruf) adalah nilai- nilai kebaikan menurut pandangan umum masyarakat tertentu yang sejalan dengan al-khair, nilai- nilai kebaikan yang dapat berubah sesuai perubahan ruang/tempat dan waktu . Contoh syari’ah yang tidak direspon secara universal adalah poligami, dan tidak bisa dipaksakan. Kalau dilanggar tidak dosa, tetapi melanggar kepantasan. Ma’ruf dari kata aroffah yang artinya mengetahui, maksudnya kebaikan yang diketahui oleh masyarakat setempat, standar kebaikan dirumuskan dengan tempat atau negara masing – masing tergantung ruang dan waktu yang mengakibatnya keragaman penafsiran dan pemahaman. Sehingga muncul beragam organisasi Islam karena berbeda tafsir dan pemahaman, walaupun berdasar Al Qur’an dan Hadist.
Untuk kajian lengkap klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar