Oleh Bp. Munadi, S.Pd. (Temanggung)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 4 Nopember 2012.
Umat Islam ketika mengucapkan dua kalimat syahadat : ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. “ Pada kalimat pertama biasanya kita tunduk untuk mengakuai bahwa Allah satu satunya yang berhak untuk disembah. Tetapi dalam kalimat yang kedua, yang mangakui Muhammad adalah utusan Allah , masih sering terabaikan, bahkan banyak yang menyimpang dari tuntunan Rasulullah. Allah berfirman dalam QS. Ali-Imron ( 3): 31-32:
31. Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 32. Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir".
Dari surat diatas, Allah SWT pasti mencintai dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dengan syarat :
1. Ittiba’ Rasulullah saw. Mengikuti tuntunan Rasulullah saw di dalam beribadah dan beramal. Tidak membuat tatacara ibadah dan amalan yang dilandasi hawa nafsu dan tradisi atau adat-istiadat.
2. Setiap muslim harus seperti para Mukhdlorim (umat yang hidup dijaman Rasulullah, tetapi belum pernah bertemu dengan Rasulullah), apalagi kita yang jauh dari masa hidup Nabi, tetap dituntut ”berittiba’ ” kepada Nabi Allah.
3. Mentaati Allah dan Rasul-Nya, mutlak harus dilaksanakan sebagai orang yang mengaku beriman, sehingga Allah pasti mencurahkan rahmat-Nya.
4. Bagi manusia yang tidak menta’ati aturan Allah dan Rasul, digolongkan kaum kafir dan Allah tidak menyukai orang-orang kafir.
Dalam hadist riwayat Imam Malik dalam kitab al Muwattok , Rasulullah bersabda: ”Telah aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkara dengan garansi tidak akan sesat kamu sekalian, selagi berpegang kepada dua perkara yaitu Kitab Allah (al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya (al-Hadits Shohihah)”
Dari surat diatas, Allah SWT pasti mencintai dan mengampuni dosa-dosa hamba-Nya dengan syarat :
1. Ittiba’ Rasulullah saw. Mengikuti tuntunan Rasulullah saw di dalam beribadah dan beramal. Tidak membuat tatacara ibadah dan amalan yang dilandasi hawa nafsu dan tradisi atau adat-istiadat.
2. Setiap muslim harus seperti para Mukhdlorim (umat yang hidup dijaman Rasulullah, tetapi belum pernah bertemu dengan Rasulullah), apalagi kita yang jauh dari masa hidup Nabi, tetap dituntut ”berittiba’ ” kepada Nabi Allah.
3. Mentaati Allah dan Rasul-Nya, mutlak harus dilaksanakan sebagai orang yang mengaku beriman, sehingga Allah pasti mencurahkan rahmat-Nya.
4. Bagi manusia yang tidak menta’ati aturan Allah dan Rasul, digolongkan kaum kafir dan Allah tidak menyukai orang-orang kafir.
Dalam hadist riwayat Imam Malik dalam kitab al Muwattok , Rasulullah bersabda: ”Telah aku tinggalkan kepada kamu sekalian dua perkara dengan garansi tidak akan sesat kamu sekalian, selagi berpegang kepada dua perkara yaitu Kitab Allah (al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya (al-Hadits Shohihah)”
Kajian lengkap Klik disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar