Selasa, 11 September 2012

ORANG-ORANG YANG SUKSES SETELAH RAMADHAN



Oleh Bp. Drs. H. Slamet Abdullah, MA. ( Bantul )
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 2 September 2012.

Manusia yang sukses didunia dan diakherat meneladani sikap Rasulullah dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kesukseskan Rasulullah diakui juga penulis dari Amerika antara lain Michael Haertz, yang menulis buku “100 tokoh yang berpengaruh di Dunia”, yang menempatkan Nabi Muhammad di urutan pertama. Michael Haertz memberi alasan bahwa Nabi Muhammad adalah satu satunya manusia dalam sejarah yang sukses dengan penuh, baik dibidang agama maupun dibidang  keduniaan. Hal ini berdasarkan penelitian yang sangat lama. Dan dikatakan bahwa Nabi Muhammad bukan berangkat dari nol, tetapi berangkat dari titik untuk membuat angka nol sampai menuju sukses. Dan dibawah kepemimpinan Nabi Muhammad rakyat Mekah dan madinah serta penduduk di sekitar jazirah arab tidak melakukan protes karena tidak ada celah untuk itu dikarenakan sikap dan ajarannya komplit dan sempurna. Allah berfirman dalam Al Qur'an :
   112.  Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan yang demikian itu Karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas. (QS. Ali Imron (3),112).
Surat diatas menjelaskan bahwa manusia akan selalu diliputi kehinaan, kecuali sanggup berpegang kepada “kabel” yang menghubungkan manusia dengan Allah dan “kabel” yang menghubungkan manusia dengan manusia . “ Kabel” dengan Allah (hablu mina Allah): Syahadat , Shalat , Puasa, Zakat dan Haji . Tidak cukup seseorang hanya mempunyai kesholehan spiritual tetapi juga harus mempunyai kesholehan sosial (Zakat, Haji). Hal ini juga diterapkan di Muhammadiyah dengan adanya Amal Usaha Muhammadiyah yang berupa tempat pendidikan dan rumah sakit.
Dalam budaya jawa dalam rangka menjalin hubungan silaturachim dengan diselenggarakannya acara halal bi halal dengan saling maaf memaafkan , karena dengan berebut mengaku kesalahan maka akan didapat kebenaran, tetapi kalau berebut kebenaran maka akan diperoleh kesalahan. Terdapat makanan yang bernama “lonthong” yang diartikan “olone kothong” artinya segala kesalahan hilang. Juga hidangan “opor” mempunyai makna “olone diporo – poro” yang artinya kesalahan yang ada dimintakan maaf sampai habis terbagi-bagi. Tidak lupa disediakan “krupuk” yang mempunyai makna “ kerukunane dipupuk” artinya “selalu memupuk kerukunan, kekompakan dan kebersamaan”. Kerukunan tidak boleh pecah karena alasan agama, agama tidak boleh cemar karena alasan  kerukunan. Dan yang tidak pernah keringgalan adalah hidangan “sambal goreng ati dan krecek (kulit)”, mempunyai makna dalam menjalin kebersamaan , memberi maaf itu tulus dilubuk hati yang paling dalam, tidak hanya dikulit saja.
Orang-orang yang sukses setelah Ramadhan mempunyai tanda :
a.    Wajhul maligh : Wajah yang bersinar / berseri-seri, selalu ramah.
b. Lisanan Fasiikhun : Lisannya yang fasih, selalu menghiasi lisannya (ucapannya) atau suaramu dengan kalimat Al Qur’an. Tidak mengumbar bicara, hanya kalau diperlukan. Dirinya mampu mengendalikan diri dalam ucapannya, karena sudah dilatih selama ramadhan.
c.       Yadhun sakiiyun : Tangannya mau membuka. Ada tradisi ringan bersadaqah dan infaq dengan ikhlas.
d.     Qolbun takiqun : Hatinya menjadi taqwa. Ibnu Qoyyim menyatakan bahwa orang yang taqwa adalah orang yang menjauhi semua yang haram. Tanda lain orang yang taqwa (mutaqim) adalah orang yang menjauhkan diri dari hal-hal yang makruh. Seperti firman Allah :

67.  Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. 68."Hai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari Ini dan tidak pula kamu bersedih hati. 69.  (yaitu) orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami dan adalah mereka dahulu orang-orang yang berserah diri.70. Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan isteri-isteri kamu digembirakan". (QS. Az Zukhruf (43), 67-70)
Ayat ini dijelaskan oleh Rasulullah :
Sesungguhnya Allah memiliki hamba, yang disediakan oleh mereka mimbar-mimbar kehormatan, mereka duduk diatas, mereka itu pakaiannya bersinar, wajahnya bersinar, mereka itu bukan Nabi dan bukan para suhada. “ Siapa mereka itu ya Rasulullah ?” Rasulullah menjawab : 1) Mereka itu adalah orang yang membangun kebersamaan karena mencintai Allah SWT, 2) mereka yang saling mengunjungi karena Allah SWT, 3) mereka yang membuat majelis taklim untuk mengagungkan Allah SWT.



 
 
 
 
 
 


1 komentar: