Rabu, 20 Juni 2012

Dokter, makanan apa yang bisa saya makan?


 


Pertanyaan ini sering sekali dikemukakan oleh pasien saat saya selesai memeriksa dan memberitahukan kemungkinan-kemungkinan penyebab penyakit yang diderita oleh pasien. Memang ketika sakit ada beberapa hal yang perlu kita lakukan agar mempercepat kesembuhan kita antara lain selain pengobatan secara tertib yaitu, mengatur pola dan jenis makanan kita, mengatur mind set kita tentang sakit yang diderita, mengatur mobilitas kita dan mengatur ibadah kita agar selama sakit kita senantiasa tetap ingat kewajiban kita kepada Allah SWT.
Mengatur pola dan jenis makanan selama sakit memang membingungkan, kadang pasien atau keluarga jadi serba salah dalam memilih dan menyediakan makanan untuk sisakit meskipun telah dijelaskan oleh dokter maupun ahli gizi di RS. Hal ini dikarenakan variasi kondisi tiap orang dapat sangat berbeda, sehingga anjuran dokter kadang tidak cukup mengingat penjelasan dokter yang dibatasi oleh tempat dan waktu. Akan tetapi ada beberapa hal yang bisa dijadikan dasar untuk mengatur pola dan jenis makanan bagi sisakit sebagai berikut:
  1. Cukup jumlah, dalam arti porsi, ketika sakit makan tidak boleh terlalu sedikit atau terlalu banyak, paling sedikit harus sama dengan porsi wajar ketika sehat, masalah pemberiannya bisa dilakukan sedikit-sedikit tetapi sering yang penting porsi sehari harus bisa dihabiskan dalam sehari.
  2. Cukup Jenis, dalam hal ini moto 4 sehat 5 sempurna masih berlaku.
  3. Membatasi, artinya untuk makanan tertentu untuk jenis penyakit tertentu, dokter dan ahli gizi akan menganjurkan untuk dibatasi artinya boleh makan tetapi sedikit.
  4. Meninggalkan, artinya selain ada makanan yang dibatasi ada juga makanan yang tidak boleh dimakan sama sekali (pantangan) akan tetapi pada dasarnya jumlahnya tidak banyak sehingga keluarga harus yakin bahwa akan selalu ada alternatif lain. Jenis-jenis makanan tersebut dapat dikonsultasikan kepada ahli gizi.
  5. Benar pengolahan, yaitu pengolahan makanan berdasarkan kondisi penyakit, ada yang harus makan makanan halus, ada yang boleh makan makanan kasar, tetapi secara umum kondisi makanan harus matang dan melaui proses pengolahan yang higienis (memperhatikan kaidah-kaidah kebersihan).
  6. Halal, banyak makanan-makanan tertentu yang tidak terjamin halal yang banyak dikonsumsi oleh pasien karena adanya mitos dapat menyebuhkan penyakit ini dan itu. Wallahua’lam, kesembuhan hanya datang dari Allah SWT, dan yakinlah bahwa kesembuhan datang melalui hal-hal yang halalan toyibah.
  7. Bagaimana dengan herbal ? Herbal dapat membantu mempercepat penyembuhan dan dapat pula mengobati penyakit asal dikonsumsi dengan indikasi yang jelas dan tepat jumlahnya serta memperhatikan pola pengobatan yang diberikan oleh dokter. Hal ini sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter yang memberikan pengobatan.
Untuk lebih detail, Insya Allah akan disampaikan pada edisi mendatang. Demikian semoga bermanfaat, salam hangat dan sehat.

dr. Achirudin Timora ,RS PKU Muhammadiyah Temanggung




Tidak ada komentar:

Posting Komentar