Jumat, 30 Maret 2012

Pelaksanaan Islam Secara Kaffah


Oleh Bp. H. Muh Zaid (Wonosobo)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 25 Maret 2012.
Melaksanakan Islam secara kaaffah adalah pelaksanaan ajaran Islam secara menyeluruh dalam kehidupan manusia sesuai dengan Al Quran dan As Sunnah. Allah berfirman :
 208. Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu. (QS. Al Baqarah (2) 208)
Dalam rangka melaksanakan Islam secara kaffah, Muhammadiyah dalam Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah, berpendirian bahwa Islam adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan, dan Islam menurut Muhammadiyah meliputi :
  1. Akidah:
Ajaran yang berhubungan dengan keperjayaan yang berdasarkan pada ajaran tauhid. Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya aqidah Islam yang murni, bersih dari gejala-gejala kemusyrikan, bid'ah dan khufarat, tanpa mengabaikan prinsip toleransi menurut ajaran Islam.
Yang perlu diperhatikan adalah yang merusak ibadah, dengan menambahi atau mengurangi ibadah dari tuntunan Rasulullah. Juga adanya ibadah yang dirusak oleh syirik karena Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, seperti firman Allah dalam urat An Nisaa’ (4) 48 :
 
 48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Kemusyrikan jaman jahiliyah sangat jelas yaitu dengan menyembah thaghut, matahari, bulan dan lainnya. Kalau sekarang dengan bungkus budaya ada kirab pusaka, bersih desa atau sumber mata air, ziarah dan minta doa ke kuburan tokoh atau wali dan lainnya. Juga orang- orang yang tunduk /taqlid kepada ulama, yang tunduknya menyamai tunduk denganAllah. Allah sudah memperingatkan akan hal tersebut dalam QS. Al Baqarah (2) ayat 165 :
 
 165. Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah, dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim (orang-orang yang menyembah selain Allah) itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
Allah juga memperingatkan kepada orang-orang yang taqlid/tunduk kepada orang lain secara membabi buta seperti tunduk kepada Allah , di hari akhir nanti mereka tidak akan bertanggungjawab kepada pengikutnya, seperti dalam QS. Al Baqarah (2) ayat 166 :
  166. (yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Dan orang – orang yang mengikuti nantinya akan menyesal, seperti firman Allah dalam QS. QS. Al Baqarah (2) ayat 167 :

  167. Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka
     2. Akhlaq .
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya nilai-nilai akhlak mulia dengan berpedoman kepada ajaran-ajaran Al-Qur'an dan Sunnah rasul, tidak bersendi kepada nilai-nilai ciptaan manusia.
Sebagai orang muslim, kita wajib mencontoh akhlak Rasulullah, seperti QS. At Taubah (9) 128 :


 
128. Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.
Akhlak Rasulullah :
  1. Merasakan penderitaan umatnya, contohnya, Rasulullah merupakan orang terakhir yang hijrah ke Madinah.
  2. Menginginkan keimanan dan keselamatan,
  3. Belas kasihan dan penyayang terhadap orang mukmin.
    3. Ibadah mahdhoh (murni).
Muhammadiyah bekerja untuk tegaknya ibadah yang dituntunkan oleh Rasulullah SAW, tanpa tambahan dan perubahan dari manusia. Ibadah Mahdhoh telah dituntunkan dan telah ditentukan baik rinciannya dan tata caranya. Contoh sholat telah jelas tuntunannya . Untuk sholat berpegang pada hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari : Qalu kamma raitumunni usholi (sholatlah sebagai mana engkau melihat aku).
Hadist riwayat Muslim : Barang siapa yang sholat Isya’ berjamaah seakan – akan sama dengan sholat malam, barang siapa sholat subuh berjamaah , seakan – akan dia mendapat sholat satu malam penuh. Hadist lain riwayat Muslim : Dua rakaat sholat sunat fajar lebih aku sukai dari pada dunia seisinya. Hadist dari Abu Hurairah berkata dari Nabi saw : 
 
 "Shalat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah (shalat) isya' dan fajar." Beliau bersabda pula, "Andaikata mereka mengetahui betapa besar pahala (shalat-shalat) Atamah (isya) dan fajar, (maka mereka akan mendatanginya meskipun harus merangkak. (Bulughul Maram , hadist no.426)
   4. Muamalah Duniawiyah.
Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya mu'amalat duniawiyah (pengolahan dunia dan pembinaan masyarakat) dengan berdasarkan ajaran Agama serta menjadi semua kegiatan dalam bidang ini sebagai ibadah kepada Allah SWT. Landasan dakwahnya dengan amar makruf nahi mungkar. Ma'ruf adalah segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan munkar ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya. Seperti QS. Al Imron (3) 104 :
  104. Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung.
Dari ayat tersebut, maka kita dituntut untuk aktif berdakwah. Muhammadiyah berdakwah dengan menggunakan sarana amal usaha yang dimiliki.

 
 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar