Sabtu, 06 Oktober 2012

MA’AF

Oleh Bp. H. Drs. Hasyim Afandi (Temanggung)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 23 September 2012.
Maaf merupakan terjemahan dari sikap manusia, yang terjadi karena kebiasaan yang
diakibatkan karena adanya pengetahuan. Sikap akan menjadi baik jika ada kesadaran dan pengetahuan/agama yang dipelajari untuk dapat dijadikan kebiasaan. Maaf atau memaafkan dalam Al-Qur’an dinyatakan :
1. Sebagai Sarana Meraih Ampunan & Surga.
133. Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, 134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.(Qs. Ali Imran (3) , 133 - 134).
Orang yang bisa menahan marah dan bisa memaafkan orang lain merupakan orang mukhsin (diatas adil/ memberi lebih banyak dari seharusnya, menerima lebih kecil dari seharusnya/orang yang berbuat kebajikan) dan sarana untuk meraih surga.
2. Sebagai Sarana Meraih Sukses
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (Qs. Ali Imran (3) , 159).
Sikap lemah-lembut merupakan sarana untuk dapat memahami orang lain. Sehingga dapat bersikap pema’af yang bisa diterima oleh masyarakat dengan sepenuh hati.

Kajian lengkap dapat klik disini

 
 
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar