Oleh Bp. H. Sunardi Sahuri (Jogjakarta)
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 3 Juni 2012.
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 3 Juni 2012.
31. Katakanlah kepada hamba-hamba-Ku yang telah beriman: "Hendaklah mereka mendirikan shalat, menafkahkan sebahagian rezki yang kami berikan kepada mereka secara sembunyi ataupun terang-terangan sebelum datang hari (kiamat) yang pada hari itu tidak ada jual beli dan persahabatan. (QS. Ibrahim (14), 31)
Salah satu tanda orang beriman adalah adanya semangat ukuwah islamiyah (menjalin persaudaraan antar umat Islam) dan selalu menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Iman seperti air laut, bisa naik turun. Tetapi bukti keimanan itu dapat dilihat dengan ibadah yang dilaksanakan. Jika ibadahnya baik, maka imannya sedang naik. Mendirikan sholat maksudnya menegakkan sholat dengan tanda-tanda pelaksanaannya rutin dan tetap, dengan meninggalkan jejak/bekas (atsar) pada perilakuannya sehari-hari dengan memakmurkan masjid. Allah berfirman dalam QS. At Taubah (9), 18 :
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Rasulullah memberi penjelasan untuk ayat tersebut diatas dengan bersabda : “ Kalau kamu menemui orang muslim yang bolak-balik ke masjid beribadah, maka bersaksilah bahwa orang itu yang mempunyai iman.” Sehingga keadaan atau suasana masjid dapat menjadi barometer keimanan orang muslim disekitarnya. Sholat yang tegak mempengaruhi kehidupan pribadi. Seperti firman Allah dalam QS. Al Ankabuut (29), 45:
45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dengan kata lain kalau orang yang melakukan sholat dengan tegak ,benar dan baik, maka orang tersebut pasti berperilaku baik, yaitu antara orang lain tidak merasa dirugikan . Jadi kalau masih ada perilaku yang kurang baik yang diperbaiki adalah cara sholat. Infaq bisa dilakukan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, yang menjadi ukuran adalah niatnya, jika niatnya untuk menunjukkan lebih baik atau lebih banyak itu termasuk riya’ / pamer. Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah (2), 271:
Salah satu tanda orang beriman adalah adanya semangat ukuwah islamiyah (menjalin persaudaraan antar umat Islam) dan selalu menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh. Iman seperti air laut, bisa naik turun. Tetapi bukti keimanan itu dapat dilihat dengan ibadah yang dilaksanakan. Jika ibadahnya baik, maka imannya sedang naik. Mendirikan sholat maksudnya menegakkan sholat dengan tanda-tanda pelaksanaannya rutin dan tetap, dengan meninggalkan jejak/bekas (atsar) pada perilakuannya sehari-hari dengan memakmurkan masjid. Allah berfirman dalam QS. At Taubah (9), 18 :
18. Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.
Rasulullah memberi penjelasan untuk ayat tersebut diatas dengan bersabda : “ Kalau kamu menemui orang muslim yang bolak-balik ke masjid beribadah, maka bersaksilah bahwa orang itu yang mempunyai iman.” Sehingga keadaan atau suasana masjid dapat menjadi barometer keimanan orang muslim disekitarnya. Sholat yang tegak mempengaruhi kehidupan pribadi. Seperti firman Allah dalam QS. Al Ankabuut (29), 45:
45. Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Quran) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dengan kata lain kalau orang yang melakukan sholat dengan tegak ,benar dan baik, maka orang tersebut pasti berperilaku baik, yaitu antara orang lain tidak merasa dirugikan . Jadi kalau masih ada perilaku yang kurang baik yang diperbaiki adalah cara sholat. Infaq bisa dilakukan dengan sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, yang menjadi ukuran adalah niatnya, jika niatnya untuk menunjukkan lebih baik atau lebih banyak itu termasuk riya’ / pamer. Allah berfirman dalam QS. Al Baqarah (2), 271:
271.Jika kamu menampakkan sedekah(mu) , maka itu adalah baik sekali, dan jika kamumenyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu, dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Menampakkan sedekah itu diperbolehkan dengan tujuan supaya dicontoh orang lain. Tetapi menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya’ pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.
Menampakkan sedekah itu diperbolehkan dengan tujuan supaya dicontoh orang lain. Tetapi menyembunyikan sedekah itu lebih baik dari menampakkannya, karena menampakkan itu dapat menimbulkan riya’ pada diri si pemberi dan dapat pula menyakitkan hati orang yang diberi.
Kajian lengkap dapat KLIK disini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar