Oleh Bp. Musman Tholib
(Semarang)
Disampaikan dalam Kajian
Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung,
Tanggal 4 Maret 2012.
144.
Sungguh kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, Maka
sungguh kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai,
palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu
berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan Sesungguhnya orang-orang
(Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al Kitab (Taurat dan Injil) memang
mengetahui, bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari
Tuhannya; dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka
kerjakan. (QS. Al Baqarah(2):144).
Selama 16
bulan Nabi Muhammad sholat menghadap ke Masjidil Aqsa, kemudian turun
surat diatas untuk menghadap kiblat ke Masjidil Haram dan keberadaan
Masjidil Haram sebagai kiblat sudah diketahui orang – orang Yahudi
dan Nasrani. Seperti dalam QS. Al Baqarah (2): 146 :
146.
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang Telah kami beri Al Kitab
(Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal
anak-anaknya sendiri. Dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka
menyembunyikan kebenaran, padahal mereka Mengetahui.
Ketika masih
umur 12 tahun Nabi Muhammad diajak pamannya Abu Thalib pergi ke Syam,
dan bertemu dengan pendeta Nasrani, dan pendeta tersebut sudah
mengenali tanda – tanda kenabian pada Muhamad, dan diminta kembali
ke Mekkah, karena khawatir kalau ketahuan orang Yahudi nanti akan
dibunuh.
Yang menjadi
tugas para rasul adalah mengenalkan Allah (tauhid)/makrifatullah.
Ketika Nabi Muhammad ditanya oleh orang Qurasy: “Wahai Muhammad
tunjukkan pada kami seperti apa tuhan kamu, apakah terbuat dari emas
atau perak ? “ dan saat itu turunlah wahyu dari Allah SWT yaitu
QS. Al Ikhlas (112) : 1-4 :
1.
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa. 2.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. 3.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, 4.
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."
Dalam ayat
ini memberi penjelasan bahwa Allah itu satu dan Allah tempat semua
mahluk bergantung untuk mohon pertolongan tanpa perantara (ayat 2).
Sedangkan ayat 3 merupakan jawaban dari keyakinan orang Nasrani.
ARGUMEN
KETAUHIDAN ALLOH
- Argumen Fitrah :
Pada
dasarnya (fitrah) manusia meyakini adanya yang Maha Kuasa terutama
dalam keadaan kritis atau berbahaya, hal ini bisa dilihat dalam QS.
Yunus (10): 22:
22.
Dialah Tuhan yang menjadikan kamu dapat berjalan di daratan,
(berlayar) di lautan. sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera,
dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya
dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya,
datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru
menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka Telah terkepung (bahaya),
Maka mereka berdoa kepada Allah dengan mengikhlaskan ketaatan
kepada-Nya semata-mata. (mereka berkata): "Sesungguhnya jika
Engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, Pastilah kami akan
termasuk orang-orang yang bersyukur".
Salah
satu fitrah dalam argumen akal adalah penetapan segala sesuatu yang
berpasang- pasangan (siang malam, gelap terang, jantan betina dll)
yang dijelaskan dalam QS. Ar Rahman (55):
5.
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan. 6. Dan
tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada nya. 7.
Dan Allah Telah meninggikan langit dan dia meletakkan neraca
(keadilan).
Sesuai
dengan ayat diatas, kalau akal digunakan maka pasti akan terpikir
siapa yang menciptakan matahari dan bulan, juga yang mengaturnya
sehingga tidak bertabrakan.
Sedangkan
pengenalan Allah menurut wahyu dapat dilihat dalam QS. Al Anbyaa’
(21): 21-24 :
21.
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan dari bumi, yang dapat
menghidupkan (orang-orang mati)?. 22.
Sekiranya ada di langit dan di bumi tuhan-tuhan selain Allah,
tentulah keduanya itu Telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang
mempunyai 'Arsy daripada apa yang mereka sifatkan. 23.
Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang
akan ditanyai. 24.
Apakah mereka mengambil tuhan-tuhan selain-Nya? Katakanlah:
"Unjukkanlah hujjahmu! (Al Quran) Ini adalah peringatan bagi
orang-orang yang bersamaku, dan peringatan bagi orang-orang yang
sebelumku". Sebenarnya kebanyakan mereka tiada mengetahui yang
hak, Karena itu mereka berpaling.
Jadi
adanya Nabi dan Rasul, kemampuan berfikir / akal dan wahyu yang
diturunkan Allah digunakan untuk lebih mengenal Allah.
- I’tiqodi ilmi (keyakinan teoritis) : keyakinan hanya pada Allah semata = Tauhid Rububiyah
Setelah
kita menyakini bahwa Allah itu menciptakan langit dan bumi, maka kita
diwajibkan untuk beribadah sesuai dengan petunjuk Allah SWT, salah
satunya dengan sholat. Untuk beribadah Allah tegas dalam QS. Al
Kaafiruun (109):1-6:
1.
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, 2.
Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. 3.
Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang Aku sembah. 4.
Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah, 5.
Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku
sembah. 6.
Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."
Orang
musrik Quraisy percaya bahwa ada pencipta alam (tauhid
rububiyah), tetapi dalam peribadatannya harus
melalui perantara yaitu taughut/berhala.
MAKNA IBADAH
Ibadah
adalah puncak dari kepatuhan
dan kecintaan kita
pada Allah SWT, sehingga menimbulkan rasa malu dan syukur dalam
amalannya dan merasa nikmat dalam ibadah dan amalannya. Sehingga
dapat menjadi tolak ukur apakah kita telah merasa nikmat beribadah
(sholat, puasa, infaq dan lainnya) ? Salah satu amalan yang
menggambarkan rasa syukur kita kepada Allah SWT adalah dengan
berdo’a.
MACAM –
MACAM IBADAH
- Doa
- Menegakkan syari’ah agama : sholat, puasa, sedekah, zakat
- Menjalankan hukum Allah : waris, qishos
PERANAN
TAUHID ULUHIYAH
- Lambang Tauhid : Kalimat tauhid, Kalimat ikhlas, Kalimat taqwa.
100.
Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di
muka bumi Ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak.
barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah
dan Rasul-Nya, Kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat
yang dituju), Maka sungguh Telah tetap pahalanya di sisi Allah. dan
adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
- Summah, diperlihatkan orang lain.
- Wujud ( kalau bukan saya maka ........)
- Takabur, sombong
- Riyaa’
- Angkuh
2. Tauhid Taqis (tugas) Pertama Para Rosul, semua Nabi
mempunyai tugas sama, yaitu ajaran tauhid.
3. Tauhid Syiar Islam
4. Tauhid hak Alloh atas hamb
5. Tauhid RISALAH MUSLIM dalam kehidupan
6. Tauhid Risalah ISLAM Kepada Umat Islam
MEREALISASIKAN
TAUHID
- Keikhlasan beribadat kepada Alloh semata
- Mengingkari semua thaqut dan membebaskan diri dari siapa saja yang menyembah dan mengangkat pemimpin selain Alloh
- Menjernihkan diri dari semua bentuk kemusyrikan dan tingkatannya serta menutup celah-celah perbuatan yang dapat menjurus kepada syirk.
KEIKHLASAN
BERIBADAT KEPADA ALLOH
- Tidak mencari Tuhan lain untuk di Agungkan
- Tidak mengangkat pemimpin lain untuk dicintai sebagaimana mencintai Alloh
- Tidak mencari hokum lain untuk dipatuhinya, seperti kepatuhannya kepada hukum Alloh
DAMPAK TAUHID
- Kemerdekaan Manusia (pembebasan manusia dari segala khurafat) Proklamasi universal bagi kemerdekaan manusia, yaitu membebaskan manusia tidak menghamba pada manusia yang lain.
- Pembentukan pribadi harmonis, baik dengan lingkungan atau secara personal.
- Sumber ketentraman jiwa
- Sumber kekuatan jiwa
- Asas Persaudaraan dan Persamaan
SYIRK
Syirk
: Menyukutukan Alloh dengan melakukan perbuatan yang seharusnya hanya
ditujukan kepada ditujukan kepada Alloh.
- SYIRK AKBAR
- Syirk Jali Khafi
- Syirk Khafi : Akbar khafi (tersembunyi), contoh Meminta pertolongan kepada orang mati , Alasannya :
- Karena mereka tidak mengidentikan doa itu/ mohon perlindungan di kuburan itu sebagai ibadah, padahal
- Mereka menganggap orang mati memang bukan Tuhan tetapi sebagai perantara.
- Mengangkat Pembuat Undang-Undang selain Alloh
- SYIRK ASGHAR
- bersumpah dengan selain Alloh
- Memakai kalung dan benang (berkeyakinan memiliki kekuatan ghaib dapat menyembuhkan dan lain-lain).
- Menggantung Azimat (benda dianggap memiliki kekuatan ghaib),walaupun dengan ayat-ayatal-Qur’an :
- Kemurnian larangan tanpa kecuali
- Saddud dzari’ah (tindakan proventif)
- Menjurus penghinaan kepada al-qur’an
- Menganggap rendah ayat-ayat al-Qur’an (al-Qur’an sebagai hudan).
- Mantera (kata-kata tertentu agar dapat menolak kejahatan)
- Sihir
- Ramalan
- Guna-guna
- Dukun dan Tenung
- Bernazar selain kepada Alloh
- Sembelihan selain untuk Alloh
- Tathayyur (berperasaan sial)
LUBANG-LUBANG
YANG DAPAT MENGEMBUSKAN KEMUSYIRIKAN
- Berlebihan dalam mengagungkan Nabi
- Berlebihan menyanjung orang Shaleh
- Memuja kuburan
- Menjadikan kuburan sebagai masjid
- Sholat menghadap kuburan sebagai kiblat
- Menyalakan lampu/ lilin di kuburan
- Membangun atau mengapur kuburan
- Menulis di atas kuburan
- Meninggikan kuburan
- Upacara dan peringatan di kuburan
- Hikmah larangan memuja kuburan (akan berakibat
perbuatan syirk besar/ kecil)
- Meminta berkah kepada pepohonan dan bebatuan
- Ucapan yang dapat meninmbulkan kemusyirikan,
seperti :
- Apa yang dikehendaki Alloh dan Apa yang
dikehendaki A
- Dengan nama Alloh dan Rakyat
- Kalau bukan karena Alloh dan karena si A
- Memberi dengan nama Alloh tanpa (hamba)
- Mencaci dan menghina waktu
- Memberi nama “abdun “ selain kepada Alloh
DAMPAK SYIRK
- Penghinaan Manusia
- Sarang tahayyul
- Kezaliman yang besar
- Sumber ketakutan
- Penghambat jiwa optimis
- Dampak syirk di akhirot (beban dosa besar yang
tidak diampuni)
Tanya Jawab :
Tanya : Bagaimana dengan tulisan ayat kursi yang diletakkan diatas pintu ?
Jawab : Ayat
kursi berisi ajaran tauhid, kalau dipasang dengan tujuan untuk
mengingat bacaannya agar bisa diamalkan, itu baik, tetapi kalau
niatnya untuk mendapatkan berkah sesuatu, itu tidak boleh.
PENGUMUMAN
- Infaq masuk Rp. 1.196.000,-
- Zakat melalui AZMU yang masuk Rp. 1.250.000 dari 9 orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar