Penjelasan
Kitab : Tafsir Al ‘Usyril Akhir Minal Qur’anil Karim Min Kitab
Zubdatit Tafsir
(Tafsir dari
3 Juz terakhir dalam Al Qur’an)
Penulis Al
Syaikh Doktor Muhammad Bin Sulaiman Al Asyqor, terbitan Saudi Arabia
(www.tafseer.info)
Oleh Bp.
H. Drs. Asy’ari Muhadi. MA
(disampaikan
dalam Kajian Malam Rabu Muhammadiyah Temanggung, 6 Maret 2012).
TAFSIR AL
FATIKAH
AYAT 2
2. Segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
2. Segala
puji, yaitu pujian dengan lisan atas kebaikan yang diusahakan. Dan
pujian itu kadang – kadang cukup menggunakan lisan saja. Adapun
rasa syukur diucapkan dengan lisan, dengan hati dan dengan anggota
tubuh. Dan syukur karena kita mendapat kenikmatan. Adapun pujian
adalah sempurnanya yang dipuji , meskipun kita tidak mendapat
kenikmatan sekalipun. Dan Allah SWT memiliki puji dan memiliki zat
untuk disyukuri.
Penjelasan
: Pujian bisa berupa pujian makhluk terhadap Allah, pujian Allah
kepada hamba (sebaik-baiknya hamba adalah yang mau bertobat), pujian
seseorang terhadap orang yang lain. Allah tidak/belum memberi
kenikmatan kepada kita karena menungkinan kita akan talabur atau lupa
kepada Allah jika kita diberi kenikmatan, sehingga Allah menunda
memberi kenikmatan.
Tuhan
semesta alam , a Rabb adalah suatu nama dari nama-nama Allah SWT.
Tidak boleh diucapkan pada selainNya kecuali sebagai mudhoh
. Dan arti dari Rabb adalah pemilik, atau
tuan/pemilik, atau yang selalu membuat kebaikan, atau yang selalu
membuat pengertian, atau yang disembah. “ ’alamin”
adalah jama’ dari alam, yaitu setiap yang
ada selain Allah. Dan alam itu dari apa-apa yang berakal dan tidak
berakal. Yang berakal : 1. Manusia, 2. Jin, 3. Malaikat, 4. Syaetan.
Penjelasan
: Nama Allah sebagai mudhoh
contoh Abdul (hamba), artinya tidak boleh Nama seseorang dengan nama
Allah tetapi harus di gandeng dengan Abdullah juga Abdurahman dan
lainnya.
AYAT 3
3. Maha
Pengasih dan Maha Penyayang, Dan karena pensifatan Allah SWT pada
Rabbul’alamin, maka
diikuti dengan sifat Arrahmanirrahim.
Dan dari sifat-sifat Allah tadi menyangkut terhadap sesuatu yang
memberi dorongan terhadap manusia untuk lebih taat pada Allah.
AYAT 4
Yang
Memiliki hari Kiamat, dengan perbuatanNya dan dengan zatNya. Dan
pengertian yaumidien
adalah hari pembalasan dari Allah SWT kepada hambaNya. Kalau hamba
Allah baik maka akan diberi balasan baik, kalau hambanya berbuat
jelek dan belum diampuni oleh Allah SWT maka ia akan menerima balasan
yang jelek. Hadist riwayat dari Qatadah : Yang dimaksud dengan
yaumidien adalah suatu
hari, dimana Allah akan menimbang terhadap para hamba sesuai dengan
perbuatannya. Maka disebut juga yaumuljazza
(hari pembalasan), artinya Allah akan memberi balasanan terhadap
amal-amal hambanya dengan sangat adil.
Penjelasan : Maaliki
dengan “mim” panjang berarti pemilik/yang menguasai, jika dengan
“mim” pendek (malik)
berarti raja.
AYAT 5
5.
Hanya kepadamu kamu mengabdi dan hanya kepadamu kami mohon
pertolongan. Ya Allah aku mengkhususkan hanya kepada Mu dalam
beribadah, dan hanya kepada Mu aku khususkan aku minta pertolongan.
Kami tidak menyembah selain engkau dan kami tidak minta pertolongan
selain Allah. Dan Ibadah itu adalah batas yang paling akhir dalam
ketundukan dan rasa rendah dihadapan Allah. Dan dalam syari’at,
ibadah yaitu mengumpulkan segala kesempurnaan kecintaan dan
kekhusu’an dan rasa takut hanya pada Allah SWT. Kata ibadah
didahulukan karena : Ibadah merupakan wasilah
dari minta pertolongan , artinya kalau orang mau minta pertolongan
kepada Allah wasilahnya
harus dengan beribadah. Menurut Ibnu Abbas tafsir ayat ini adalah :
Hanya kepadamu ya Allah, kami mentauhidkan dan kami takut wahai tuhan
kami, tidak selain engkau. Dan hanya kepadamu ya Allah kami minta
tolong atas landasan taat kepada Mu, dan atas segala urusan kami
seluruhnya.
AYAT 6
6.
Tunjukanlah kami jalan yang lurus , Petunjuk/hidayah meliputi 2 macam
:
- Hidayah taufiq, khusus hak Allah SWT , contoh firman Allah : “Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak dapat memberi petunjuk orang yang engkau cintai, tetapi Allah lah yang memberi petunjuk yang Allah kehendaki.”
- Hidayat Irsyad, petunjuk yang berupa arahan – arahan dan penjelasan –penjelasan, dan ada ditangan Nabi dan pengikutnya, para ulama dan ahli dakwah. Firman Allah : “Dan sesunggungnya engkau (Muhammad), sungguh memberi penjelasan kepada jalan yang benar.”
Ayat itu menunjukkan atas 2 macam :
- Allah memberi taufiq kepada kebaikan,
- Allah zat yang mengutus beberapa Rasul untuk menunjukkan kepada kita kebaikan itu.
Sirathalmustakim,
menurut bahasa
adalah jalan yang tidak bengkong padanya, Yaitu jalan menuju agama
Islam. Jadi kita mohon kepada Allah agar ditunjukkan kepada jalan
Islam.
AYAT 7
7.
Yaitu jalannya
orang yang telah diberi nikmat atas mereka.
Yaitu mereka yang telah disebutkan dalam firman Allah SWT : Dan
barang siapa yang mentaati Allah dan Rasulullah, maka mereka itu
bersama orang – orang yang telah Allah beri nikmat atas mereka,
dari golongan para Nabi, para shadiqin, para shuhada, dan orang –
orang sholeh dan mereka itu teman yang paling baik.
Bukan
jalannya orang yang engkau murkai,
yaitu orang – orang yahudi, mereka dimurkai Allah karena mereka
mengetahui kebenaran, tetapi mereka meninggalkan kebenaran. Dan
mereka itu meninggalkan kebenaran – kebenaran itu atas dasar
pengetahuan. Sehingga mereka berhak mendapat kemurkaan dari Allah.
Imam Ahmad dan Ibnu Majjah meriwayatkan hadist dari Nabi : Tidaklah
orang yahudi itu dengki kepada kamu, yang melebihi kepadamu atas
usahamu dalam mengucapkan salam (Assalaum’alaikum
.....) dan
taqmim (Amiiin).
Atau dengan kata
lain, orang Yahudi sangat benci ketika melihat orang Islam
mengucapkan salam dan Amiin setelah baca Al Fatikhah dan berdo’a.
Dan
bukannya jalannya orang – orang yang sesat,
yaitu orang – orang Nasrani. Karena orang – orang Nasrani
meninggalkan kebenaran karena kebodohannya. Maka orang – orang
Nasrani itu berada dalam kesesatan yang nyata, dalam hal masalahnya
Nabi Isa (mengangkat Nabi Isa menjadi tuhan). Adapun makna amiin : ya
Allah kabulkanlah untuk kami.
Penjelasan
: Dalam keterangan dari tafsir Ibnu Katsir, Orang yahudi sangat benci
kepada orang Islam karena :
- Ucapan salam dan taqmim,
- Adanya sholat jum’at
- Karena punya kiblat yang merupakan petunjuk dari Allah.
- Ucapan amiin para jama’ah sholat.
Hadist
dari Anas bin Malik : aku
di anugerahi amin dalam sholat dan ketika melakukan/mengakhiri do’a
yang tidak diberikan kepada siapapun sebelum aku kecuali Musa. Dahulu
Musa berdo’a sedangkan Harun mengamininya. Maka akhirilah doa
kalian dengan bacaan amiin karena sesungguhnya Allah pasti akan
memperkenankan bagi kalian.
Seperti dalam QS. Yunus (10): 88-89 :
88.
Musa berkata: "Ya Tuhan kami, Sesungguhnya Engkau Telah memberi
kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan
dalam kehidupan dunia, Ya Tuhan kami - akibatnya mereka menyesatkan
(manusia) dari jalan Engkau. Ya Tuhan kami, binasakanlah harta benda
mereka, dan kunci matilah hati mereka, Maka mereka tidak beriman
hingga mereka melihat siksaan yang pedih." 89.
AlIah berfirman: "Sesungguhnya Telah diperkenankan permohonan
kamu berdua, sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan
janganlah sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak
Mengetahui".
Bacaan
Amiin ada beberapa makna :
- Aammin , “mim” ditasjid berarti para pengunjung
- Amiin, berarti dapat dipercaya,
- Aamin, berarti aman
- Aamiin, berarti ya Alllah kabulkanlah doa kami.
Menurut
Ibnu Katsir, hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : Apabila
imam membaca amin, maka ber amin lah kalian, karena sesunggungnya
barang siapa yang membaca amin nya bersamaan dengan bacaan amin nya
malaikat, maka niscaya dia akan mendapatkan ampunan dari dosa –
dosa terdahulu.
Tanya
Jawab :
Tanya
: Dalam beberapa pengalaman ada orang yang menyebut Allah dengan
Gusti Allah, Rasullullah dengan Kanjeng Rasul, itu bagai mana ?
Jawab
: Kita menyebut sesuai dengan Allah menyebut dirinya, yaitu Allah .
Demikian juga sebutan untuk Rasulullah , seperti panggilan para
sahabat yaitu Rasulullah. Jadi sebutlah Allah dan Rasulnya sesuai
dengan Allah dan Rasulnya mneyebut dirinya.
Tanya
: Adab mengamini do’a , ketika khatib membaca doa pada waktu sholat
jum’at, bagai mana ?
Jawab
: Kita mendengarkan doa dulu sampai khatib selesai, baru kita
mengucapkan amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar