Oleh Drs. H. Djaman Muhyidin (Magelang)
Disampaikan dalam Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung, 29 Januari 2012
Syirik adalah mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk-Nya. Syirik ada 3 :
- Syirik rububiyah : menyakini bahwa ada makhluk yang mampu menolak segala kemudharatan dan maraih segala manfaat, atau dapat memberi berkat. Contoh , menyakini “kesaktian “ para Wali Allah, sehingga dapat diminta bantuannya untuk menolak petaka atau meraih keuntungan, apalagi bila wali tersebut sudah meninggal dunia. Juga adanya ruwatan untuk mendapat keselamatan.
- Syirik mulkiyah, meyakini bahwa ada makhluk yang lebih berkuasa menyamai Allah SWT. Contoh, mematuhi sepenuhnya penguasa non muslim (bukan terpaksa) disamping patuh pada Allah, padahal penguasa tersebut menghalalkan yang diharakan oleh Allah SWT dan mengajak melakukan kemaksiatan.
- Syirik ilahiyah, Contoh, berdoa kepada Allah SWT melalui perantara orang yang sudah meninggal.
Pada dasarnya orang yang mempersekutukan Allah SWT dengan makhluk Nya atau memberi sifat ketuhanan kepada makhluk baik secara keseluruhan maupun sebagian, tentu saja perbuatan ini merendahkan Allah SWT dan tidak mengakui ke Esa an Allah. Karena hakekat Tauhid adalah pembebasan manusia dari penyembahan sesama makhluk, menuju penyembahan Allah SWT semata. Setan akan berupaya menggoda manusia dengan jalan musyrik karena syirik merupakan dosa besar yang tidak diampuni oleh Allah SWT, seperti firman Allah dalam QS. An Nisa’ (4): 48 ;
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.
Dilihat dari tingkatan dan sanksi yang diberikan, syirik ada 2 yaitu :
- Syirik besar (as-syiriku al-akbar)
Syirik besar adalah : menjadikan bagi Allah SWT sekutu (nidan), yang kepadanya dia berdoa , takun, mengharap dan cinta seperti kepada Allah. Atau melakukan ibadah kepadanya seperti ibadah kepada Allah. Syirik besar ada beberapa macam :
- Nampak Nyata (zhahirun jaliyun) seperti, menyembah berhala, matahari, benda-benda tertentu (keris, jimat, akik dll), mempertuhankan Isa Al Masih.
Berziarah kubur diperbolehkan, untuk mengingatkan kalau manusia akan mati
- Tersembunyi (khafiyun) ,mengakui berdoa kepada Allah, tetapi lewat perantara. Contoh amalanya, minta / mengharap sesuatu lewat perantara kuburan atau orang yang telah meninggal, walaupun kuburan Nabi Muhammad SAW.
Untuk kajian lengkap bisa klik disini
Dokumentasi kegiatan :
Jam'ah Kuliah SubuhTeras Aula yang selalu terisiAktivitas pembayaran zakat di AZMUPenghitungan infaqP. M. Zaeni dan Tim Dokumentasi dan PresentasiPembelian obat herbal setelah kuliah subuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar