Oleh Bp. H. Anang Rizka
Disampaikan dalam Kajian Kuliah Subuh Ahad Pagi Muhammadiyah Temanggung
Di Aula SMK Muhammadiyah I Temanggung tanggal 1 Januari 2012
Kalau kita melakukan kebaikan pada orang lain maka ada beberapa kemungkinan :
- Dibalas sama dengan kebaikan kita,
- Dibalas lebih baik dari pada kebaikan kita,
- Dibalas lebih buruk
- Dibalas dengan pengkhianatan.
Allah berfirman :
60. Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). (QS. Ar Rahman,55:60)
Akan tetapi sering ada kekeliruan cara pandang tentang balasan kebaikan yaitu :
- Jika kita berbuat baik kepada orang lain, maka orang tersebut harus mambalasnya.
- Jika kita berbuat baik, maka kita harus dibalas dengan kebaikan yang kita kerjakan.
- Jika kita berbuat baik, maka kita akan segera menerima balasannya.
Tentang kebaikan Allah memjamin bahwa kebaikan yang kita kerjakan pasti akan mendapat balasannya dengan kebaikkan oleh Allah, masalah kapan dan bentuk balasannya hanya Allah yang tahu.
Akan tetapi jika kita diberi kebaikan oleh orang lain, maka balaslah dengan yang lebih baik atau sama. Jika kita didzolimi orang lain, maka maafkanlah atau balaslah dengan yang sama, dan jangan berlebihan. Karena perbuatan seseorang itu akan kembali pada orang tersebut. Seperti dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa apabila kita berbuat baik, maka kebaikan itu pasti akan dibalas oleh Allah, dan apabila kita berbuat keburukan, maka keburukan itu pasti akan ditimpakan kepada kita.
Jika kita melakukan keburukan terhadap orang lain, sebaiknya segera meminta maaf, dengan beberapa tingkatan :
- Dengan fisik, memento maaf langsung dengan orang yang di dzolimi,
- Dengan berbuat baik pada orang yang di dzolimi,
- Dengan berdoa untuk orang yang didzolimi.
Apabila kita di khianati oleh seseorang, maka :
- Jika yang dikhianati itu Islam, maka balaslah,
- Jika yang dikhianati pada pribadi, balaslah tetapi jangan berlebihan.
Sesuatu yang menimpa kita yang berupa kebaikan maupun keburukan adalah ujian untuk orang – orang yang beriman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar